PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN BAKTERI Shigella dysentriae SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI KARYA ILMIAH POPULER
Abstract
Escherichia coli dan Shigella dysentriae merupakan bakteri penyebab penyakit
diare. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) diare merupakan
penyakit yang menyebabkan kematian pada balita urutan nomor dua setelah penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di negara berkembang. Setiap tahun
resistensi bakteri terhadap antibiotik tersebut mengalami peningkatan terus menerus
hingga pada tahun 2003 mendekati 100%. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan mengembangkan penelitian untuk menemukan
obat baru yang berasal dari bahan alami. Salah satu bahan alami yang mempunyai
khasiat untuk mengobati penyakit diare adalah tumbuhan kersen (Muntingia calabura
L.). Tumbuhan kersen (Muntingia calabura L.) menghasilkan suatu senyawa organik.
Bagian dari tumbuhan kersen yang paling banyak jumlahnya adalah daun. Daun
kersen memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, serta senyawa polifenol yang
dipercaya memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Hasil dari penelitian tersebut
dapat diinformasikan kepada masyarakat umum melalui penyusunan karya ilmiah
populer.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana perbedaan daya hambat
ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan bakteri Shigella dysentriae, dan mengetahui apakah hasil
penelitian “Perbedaan Daya Hambat Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Bakteri Shigella dysentriae dapat
dijadikan sebagai karya ilmiah popular. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Gedung III FKIP Universitas Jember. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan
metode sumuran dengan 3 kali pengulangan. Kontrol positif yang digunakan yaitu
kloramfenikol 0,1% dan kontrol negatif yaitu aquades steril. Serial konsentrasi yang
digunakan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Analisis data yang digunakan yaitu uji
One Way ANOVA Faktorial jika terdapat perbedaan antar perlakuan maka
dilanjutkan dengan uji Duncan.
Berdasarkan hasil uji ANOVA Faktorial menunjukkan bahwa perlakuan
menggunakan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli dan bakteri Shigella dysentriae memiliki probabilitas sebesar
0,770. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai signifikan >0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antar perlakuan serial konsentrasi.
Berdasarkan hasil uji Duncan dapat diketahui perlakuan ekstrak daun kersen
(Muntingia calabura L.) konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% memiliki daya hambat
yang berbeda nyata atau berbeda signifikan terhadap semua serial konsentrasi.
Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) ekstrak daun kersen (Muntingia calabura
L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah pada konsentrasi 2%
dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 0,18 cm, sedangkan hasil Konsentrasi
Hambatan Minimum (KHM) ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap
pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae adalah pada konsentrasi 2% dengan rata-rata
diameter zona hambat sebesar 0,16 cm.
Setelah dilakukan validasi oleh 3 validator yaitu ahli materi, ahli media, dan
ahli apoteker diperoleh hasil bahwa penelitian “Perbedaan Daya Hambat Ekstrak
Daun Kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia
coli dan Bakteri Shigella dysentriae dapat dijadikan sebagai karya ilmiah populer
dengan judul “Mengungkap Rahasia Daun Kersen Sebagai Bahan Alami Antidiare
dengan nilai validasi sebesar 84,46%.