KAJIAN TEMA DALAM ANTOLOGI CERPEN BANTEN SUATU KETIKA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP
Abstract
Tema adalah ide pokok suatu cerita. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) setting
dalam antologi cerpen ini menggunakan warna lokal Banten, sehingga temanya berkaitan
dengan masyarakat Banten. Hal ini dapat mengenalkan suatu daerah kepada para pembaca,
temanya yang unik mampu membuat cerpen ini hidup sebagai karya sastra yang mengangkat
suatu daerah, (2) antologi cerpen ini belum pernah dikaji masalah tema-tema yang ada dalam
setiap cerpennya sehingga selain efektif sebagai materi pembelajaran apresiasi sastra di SMP,
hasil dari penelitian ini juga sangat membantu siswa dalam mengkaji tema dalam cerpen. Hal
lainnya adalah pembaca (siswa sekolah menengah) mengalami kesulitan dalam menemukan
tema karena selalu muncul perbedaan penafsiran, dengan metode dan teori yang tepat
diharapkan pencarian tema akan mudah dilakukan. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) bagaimanakah tema dalam antologi cerpen Banten Suatu Ketika? (2)
bagaimanakah pemanfaatan kajian tema dalam antologi cerpen Banten Suatu Ketika sebagai
materi pembelajaran apresiasi sastra di SMP?
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitiannya
adalah jenis penelitian struktur fokus pada kajian tema. Data yang dikumpulkan berupa katakata,
kalimat-kalimat, dialog-dialog dan paragraf-paragraf yang dalam pencitraan antologi
cerpen Banten Suatu Ketika merujuk pada tema-tertentu. Sumber data dalam penelitian ini
adalah antologi cerpen Banten Suatu Ketika yang diterbitkan oleh Banten Muda Community
pada tahun 2012 dan silabus Bahasa Indonesia SMP kelas IX KTSP. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema yang digunakan oleh pengarang dalam
antologi cerpen Banten Suatu Ketika meliputi: (1) tema tingkat fisik terdapat satu cerpen
dengan temanya ialah kekerasan yang dikalahkan oleh keberanian, (2) tema tingkat sosial
terdapat sembilan cerpen dengan tema yaitu (a) keteguhan hati seseorang dalam menjalankan tradisi membuatnya patut dikagumi; (b) akibat pengharapan cinta yang berlebihan terjadi hal
buruk; (c) kehidupan seorang anak jalanan; (d) sadarnya masyarakat akan pentingnya menjaga
dan merawat situs bersejarah; (e) seburuk-buruknya seorang ibu, ia akan tetap menyayangi
anaknya; (f) seseorang yang dianggap pemalas ternyata berjiwa tolong-menolong; (g)
perjuangan seorang anak demi Bapak yang dikasihi; (h) janji seorang laki-laki kepada
perempuan yang dicintainya dan (i) kebernian yang kuat menentukan keberhasilan seseorang,
(3) tema tingkat egoik terdapat empat cerpen yaitu (a) lebih baik hidup terhina daripada
membunuh saudara sendiri; (b) kekecewaan yang dialami seseorang karena sebuah
penghianatan; (c) kesabaran seorang istri yang berbuah kebahagiaan; (d) dan penyesalan
seorang ibu yang memaksa anaknya untuk bekerja dan (4) tema tingkat devine ialah
masyarakat tidak seharusnya percaya terhadap suatu kutukan. Penelitian ini dapat digunakan
sebagai materi pembelajaran kelas IX semester 1, SK 7. Memahami wacana sastra melalui
kegiatan membaca buku kumpulan cerita pendek (cerpen) dan KD 7.1 Menemukan tema,
latar, dan penokohan pada cerpen-cerpen dalam satu kumpulan cerpen. Pemanfaatan materi
berdasarkan skenario pembelajaran yakni dengan cara; guru terlebih dahulu memberi
pengetahuan mengenai tema, siswa dibentuk kelompok-kelompok kemudian siswa diberikan
contoh dalam mengkaji tema yang diambil dari penelitian ini, setelah itu masing masing
kelompok diberikan teks cerpen yang di ambil dari antologi ini. Siswa diberikan tugas untuk
menemukan tema dan menyebutkan jenis temanya.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa antologi cerpen Banten
Suatu Ketika tema yang paling banyak digunakan pengarang adalah tema tingkat sosial,
disusul dengan tema tingkat egoik, kemudian tema tingkat fisik dan tema tingkat devine.
Hasil penelitian tentang tema dapat dimanfaatkan sebagai materi pembelajaran kelas IX
semester 1 dengan KD 7. Saran yang dapat diberikan yaitu (1) Bagi peneliti lain yang
sebidang ilmu sebaiknya dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas, yakni meneliti
cakupan tema yang lain atau meneliti dengan fokus yang sama tetapi pembahasannya lebih
detail. (2) Bagi siswa SMP sebaiknya penelitian ini dijadikan sebagai referensi dalam
pembelajaran sastra di sekolah, khususnya mengkaji tema dalam cerpen. (3) Bagi mahasiswa
calon guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP, sebaiknya dapat penelitian ini digunakan
sebagai materi pembelajaran apresiasi sastra di SMP. Hal ini dapat dilakukan dengan
menambahkan materi tentang upaya penafsiran tema dan jenis-jenis tema.