KAJIAN EKONOMIS USAHA TANI KAKAO RAKYAT DENGAN PENERAPAN POLA TANAM TUMPANG SARI PADA SUBAK ABIAN AMERTA NADI DI KABUPATEN JEMBRANA
Abstract
”Kajian Ekonomis Usaha Tani Kakao Rakyat Dengan Penerapan Pola
Tanam Tumpang Sari Pada Subak Abian Amerta Nadi di Kabupaten
Jembrana”. Rena Yunita Rahman, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Jember.
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup
penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja,
sumber pendapatan dan devisa negara. Besarnya kontribusi perkebunan kakao
terhadap pendapatan petani merupakan masalah penting bagi pengembangan skala
usaha tani. Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan yang mampu berproduksi
satu tahun satu kali.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) penerapan pola
tanam tumpang sari dan alasan pemilihan salah satu jenis pola tanam tumpang sari
pada usaha tani kakao rakyat; (2) perbedaan efisiensi biaya dari keempat pola tanam
tumpang sari pada usaha tani kakao rakyat; (3) perbedaan keuntungan dari keempat
pola tanam tumpang sari pada usaha tani kakao rakyat; (4) perbedaan produktivitas
tenaga kerja dari keempat pola tanam tumpang sari pada usaha tani kakao rakyat.
Lokasi penelitian adalah di Subak Abian Amerta Nadi Desa Yeh Embang Kauh
Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana yang telah ditetapkan dengan purposive
method. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, komparatif dan
analitik. Metode analisis data yang digunakan adalah R/C ratio, analisis pendapatan,
dan produktivitas tenaga kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pola tanam tumpang sari yang
mampu memberikan keuntungan paling besar adalah pada pola tanam tumpang sari
yang terdapat tanaman cengkeh didalamnya dan alasan petani memilih pola tanam
tumpangsari antara lain sistem turun temurun, keuntungan besar, peningkatan hasil,
keuntungan disetiap waktu dan resiko kegagalan; (2) efisiensi biaya pada keempat
pola tanam tumpangsari tidak berbeda secara nyata; (3) keuntungan pada keempat
pola tanam tumpangsari tidak berbeda secara nyata; (4) produktivitas tenaga kerja
pada keempat pola tanam tumpangsari juga tidak berbeda secara nyata.
vi
SUMMARY
Economic Study of Smallholder Cocoa Farming with the Application of
Intercropping Patterns in Subak Abian Amerta Nadi, Jembrana Regency.
Rena Yunita Rahman, Department of Social and Economic Agriculture, Faculty
of Agriculture, Jember University.
Cocoa is one of the plantation commodity that is important for national
economy, especially as a provider of employment, sources of income and foreign
exchange. The contribution of cocoa plantations to the income of farmers is an
important issue for farm-scale development. Cocoa plant is an annual plant that is
capable of producing a year only once.
This research was carried out to determine: (1) the application of
intercropping patterns and the reasons for choosing one type of intercropping
pattern on smallholder cocoa farming ; (2) the differences of cost efficiency in
each intercropping patterns on smallholder cocoa farming; (3) the differences of
profitability in each intercropping patterns on smallholder cocoa farming; (4) the
differences of labor productivity in each intercropping patterns on smallholder
cocoa farming. This research location was decided by purposive method in Subak
Abian Amerta Nadi, Yeh Embang Kauh Village, Mendoyo Distric. The research
method which are used in this research are descriptive, comparative and
analytical. Data analysis method which are used in this research are R/C ratio,
revenue analysis, and labor productivity.
The research results showed that : (1) intercropping pattern that is able to
provide the most advantages is contained the cloves and the farmers reasons for
choosing intercropping patterns, among others : hereditary system, large gains,
increasing yields, profits every time, and risks of failure; (2) cost efficiency
among the four intercropping patterns were not significantly different, (3) gains
among the four intercropping patterns were not significantly different; (4) labor
productivity among the four intercropping patterns also were not significantly
different.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]