EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) HEPAR TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DMBA (7,12-Dimethylbenz(α)antracene)
Abstract
Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan kelompok senyawa organik
yang tersebar luas di alam sebagai hasil dari pembakaran material organik yang tidak
sempurna. Hasil pembakaran yang tidak sempurna tersebut rentan teroksidasi menjadi
senyawa radikal bebas. Salah satu senyawa radikal bebas yang merupakan produk
degradasi PAH adalah DMBA (7,12-dimethylbenz[a]antracene). Banyaknya paparan
DMBA terutama dari polutan asap kendaraan bermotor, asap rokok, dan asap dapur
memungkinkan radikal bebas tersebut berikatan dengan sel, terutama sel-sel hepar.
DMBA mengalami metabolisme di hepar melalui jalur sitokrom P450 dan
mengubahnya menjadi DMBA-DE (DMBA-3,4-diol-1,2-epoksida). DMBA-DE dan
senyawa xenobiotik PAH lainnya mengakibatkan pembentukan radikal reaktif yang
bersifat destruktif, hepatotoksik, serta menginduksi peningkatan Reactive Oxygen
Species (ROS) dalam sel secara berlebihan. Radikal-radikal tersebut bereaksi dengan
asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) pada membran sel hepar sehingga menghasilkan
peroksidasi lipid. Reaksi peroksidasi lipid membran sel hepar akan meningkatkan
produksi senyawa malondialdehid (MDA) dalam sel hepar.
Proses peroksidasi lipid dapat dicegah melalui pemberian antioksidan. Brokoli
(Brassica olaracea L. var. italica) merupakan salah satu tanaman yang terbukti
memiliki aktivitas antioksidan tinggi (IC50: 0,44 mg/ml) melalui uji DPPH (1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazil). Komponen flavonoid yang terkandung dalam brokoli
berfungsi sebagai chain breaking antioxidant atau pemutus reaksi berantai dari
radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek hepatoprotektif
pada pemberian ekstrak etanol brokoli terhadap kadar MDA hepar tikus putih galur
wistar yang diinduksi DMBA. Jenis penelitian yang digunakan adalah true
experimental dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Sampel
penelitian yaitu 24 ekor tikus wistar jantan umur 2-3 bulan, berat badan 100-200
gram, dan kondisi fisik sehat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple
random sampling yang kemudian dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas 4 ekor tikus.
Kelompok kontrol normal (K) dan kelompok kontrol negatif (K-) diberi
aquades per oral selama 7 hari; sedangkan kelompok perlakuan (P1, P2, P3, dan P4)
masing-masing diberi ekstrak etanol brokoli dengan dosis 250 mg/kgBB, 500
mg/kgBB, 1000 mg/kgBB, dan 2000 mg/kgBB per oral selama 7 hari. Pada hari ke-8,
seluruh kelompok kecuali kelompok kontrol normal (K) diinduksi DMBA 15
mg/kgBB single dose per oral. Sampel jaringan hepar diambil pada hari ke-12 dan
kadar MDA hepar diukur menggunakan MDA ELISA Kit. Data dianalisis
menggunakan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test LSD.
Rata-rata kadar MDA hepar pada kelompok kontrol negatif mengalami
peningkatan akibat induksi DMBA (60,00 ± 5,28 ng/ml). Efek hepatoprotektif
ekstrak etanol brokoli terhadap DMBA ditunjukkan dengan penurunan rata-rata kadar
MDA hepar pada kelompok perlakuan dosis 500 mg/kgBB (27,91 ± 3,24 ng/ml),
1000 mg/kgBB (26,64 ± 3,10 ng/ml), dan 2000 mg/kgBB (24,01 ± 4,36 ng/ml)
hingga mendekati kontrol normal (22,03 ± 5,50 ng/ml). Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan efek hepatoprotektif pada pemberian
ekstrak etanol brokoli terhadap kadar MDA hepar tikus putih galur wistar yang
diinduksi DMBA.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]