TOKSISITAS JAMUR Metarhizium anisopliae TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp.
Abstract
Spesies  nyamuk  yang  sering  sekali  ditemukan  sebagai  penular  penyakit 
filariasis adalah spesies  nyamuk dari  genus  Culex. Nyamuk Culex sp. dapat bertelur 
sebanyak  100  butir.  Banyaknya  telur  yang  dihasilkan  oleh  nyamuk  Culex  sp. 
memberikan  peluang  perkembangan  dan  persebaran  yang  sangat  tinggi.  Upaya 
pengendalian nyamuk dewasa ini dititik beratkan pada penggunaan insektisida kimia, 
padahal  insektisida  kimia  dapat  menimbulkan  dampak  negatif  yaitu  membunuh 
serangga  bukan  target  dan  timbulnya  resistensi  vektor.  Dampak  negatif  dari 
penggunaan  insektisida  kimia,  merangsang  para  pakar  untuk  mencari  alternatif  lain 
yaitu  dengan  pengendalian  hayati.  Penggunaan  pengendalian  hayati  diduga  akan 
mengurangi beban para petani. Pengendalian hayati yang menjadi salah satu alternatif 
adalah  pengendalian  hayati  dengan  menggunakan  jamur  entomopatogenik 
Metarhizium  anisopliae.  Jamur  Metarhizium  anisopliae  yang  digunakan  dalam 
penelitian  dinyatakan  memiliki  aktivitas  larvasidal  karena  menghasilkan  metabolit 
sekunder  yaitu golongan alkaloid. Efek dari salah satu golongan alkaloid (destruxin) 
yaitu  berpengaruh  terhadap  organel  sel  target,  dan  menyebabkan  paralisa  sel  serta 
kelainan  fungsi  lambung  tengah,  tubulus  malphigi,  hemocyt  dan  jaringan  otot  hama 
target. 
Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  menganalisis  LC50  24  jam  dan  48  jam 
ekstrak  jamur  Metarhizium  anisopliae  yang  dapat  mematikan  larva  nyamuk  Culex 
sp., menganalisis LC90 24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang 
dapat  mematikan  larva  nyamuk  Culex  sp.,  menganalisis  LT50  ekstrak  jamur 
Metarhizium  anisopliae  yang  dapat  mematikan  larva  nyamuk  Culex  sp.  dan 
menganalisis LT90 ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk  Culex  sp.  Penelitian  dilakukan  pada  bulan  September  2011  sampai  dengan 
bulan November 2011 di Sub Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Pendidikan 
Biologi,  Jurusan  Pendidikan  MIPA,  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan 
Universitas  Jember.  Serial  konsentrasi  ekstrak  jamur  Metarhizium  anisopliae  yang 
digunakan pada penelitian ini adalah 1%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dan dilakukan 
3  kali  ulangan.  Larva  nyamuk  Culex  sp.  yang  digunakan  dalam  penelitian  sebanyak 
640  ekor.  Setiap  perlakuan  menggunakan  20  ekor  larva  uji  dalam  50  ml  larutan 
ekstrak  jamur  Metarhizium  anisopliae.  Pengambilan  sampel  penelitian  dilakukan 
secara homogeny dari larva nyamuk Culex sp. akhir instar III sampai awal instar IV. 
Data  yang diperoleh adalah data mortalitas larva nyamuk  Culex sp. pada 12 jam, 24 
jam,  36  jam  dan  48  jam.  Analisis  data  yang  digunakan  untuk  menentukan  LC50  24 
jam  dan  48  jam,  LC90  24  jam  dan  48  jam,  LT50  dan  LT90  menggunakan  analisis 
probit. 
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  analisis  data  yang  diperoleh  dapat 
disimpulkan  LC50  24  jam  dan  48  jam  ekstrak  jamur  Metarhizium  anisopliae  yang 
dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. berturut-turut adalah 18,735% dan 8,782%. 
LC90 24 jam dan 48 jam ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan 
larva  nyamuk  Culex  sp.  berturut-turut  adalah  27,871%  dan  14,674%.  LT50  ekstrak 
jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. adalah 
90,798  jam,  72,062 jam,  58,169  jam,  46,022  jam,  34,876  jam  dan  29,466  jam.  LT90 
ekstrak jamur Metarhizium anisopliae yang dapat mematikan larva nyamuk Culex sp. 
adalah  126,747  jam,  98,123  jam,  84,660  jam,  65,559  jam,  53,805  jam  dan  41,606 
jam. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan senyawa pada 
jamur  Metarhizium  anisopliae  dan  perlu  dilakukan  ekstraksi  jamur  Metarhizium 
anisopliae dengan pelarut etanol.