EFEKTIVITAS INSEKTISIDA IMIDACLOPRID, BETACYFLUTRIN, THIAMETOXAM dan METOMIL
View/ Open
Date
2015Author
Yuni Purnamasari
Mohammad Hoesain
Nanang Tri Haryadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tembakau merupakan komoditi yang berpengaruh bagi sumber pendapatan petani dan pendapatan negar. Faktor penyebab rendahnya produksi tembakau di
Indonesia yaitu keberadaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), salah satu hama yang menyebabkan produksi tembakau rendah adalah Myzus persicae
Sulz. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat efektivitas insektisida berbahan aktif Metomil yang biasa digunakan oleh petani dengan
insektisida yang sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu insektisida berbahan aktif Imidacloprid, Betacyflutrin, Thiametoxam. Jenis insektida tersebut
merupakan insektisida berbahan aktif yang dianjurkan pemerintah dan diharapkan pemakaiaanya dapat direkomendasikan kepada petani. Penelitian dilakukan
di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember dengan waktu penelitian Oktoberber 2013 – Januari 2014. Bahan yang digunakan
adalah kutu daun Myzus persicae, tanaman tembakau (varietas Besuki Na-oogst). Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode celup (dipping method)
dan metode tetes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan mortalitas kutu daun Myzus persicae meningkat seiring lamanya waktu pengamatan. Insektisida
berbahan aktif Imidacloprid, Betacyflutrin dan Thiametoxam efektif mengendalikan kutu daun Myzus Persicae sebanding dengan insektisida berbahan aktif
Metomil dengan tingkat efikasi diatas 50%. Insektisida berbahan aktif Metomil paling efektif menekan populasi kutu daun dengan tingkat efikasi 88%, nilai dan
LT50 1,07 jam, dan nilai LC50 0,36%.