PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN JUAL BELI (PERDAGANGAN) DENGAN METODE BERMAIN PERAN DI SDN SEMPUSARI 1 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN
Sempusari 1 Jember pada semester genap, subyek penelitian yang diambil yaitu
seluruh siswa kelas III SDN Sempusari 1 Jember tahun pelajaran 2010/2011. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, wawancara dan
dokumentasi, sedangkan data yang dikumpulkan adalah berupa aktivitas siswa, hasil
tes, hasil wawancara, dan dokumen-dokumen lainnya selama pembelajaran
menggunakan metode bermain peran yang mendukung penelitian.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dalam pembelajaran IPS, guru harus berperan aktif untuk menciptakan
beberapa metode pembelajaran. Metode dan media tersebut dapat mendekatkan IPS
kepada siswa dan dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa dapat menemukan dan
membangun pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Proses pembelajaran pada siklus 1 didapat nilai rata-rata dengan persentase
aktivitas siswa sebesar 73,72%, yang tergolong cukup aktif. Sedangkan persentase
ketuntasan hasil belajar siswa didapat persentase sebesar 83% yang tergolong sudah
mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal.
Pada pembelajaran siklus 2 nilai rata-rata dengan persentase aktivitas sebesar
77% mengalami peningkatan dari siklus 1 yang tergolong aktif. Sedangkan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 ini didapat rata-rata sebesar
90,57%. Ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN
Sempusari 1 Jember meningkat, dengan menggunakan metode bermain peran pada
mata pelajaran IPS pokok bahasan Jual beli.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
aktivitas dan hasil belajar pada siklus I sudah memenuhi Standar Ketuntasan Minimal
(SKM), sedangkan pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat
dibandingkan pada siklus I. Pelaksanaan siklus II ini merupakan siklus pemantapan
karena pada siklus I sudah tuntas maka siklus II dilanjutkan sebgai pemantapan.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ada beberapa
saran yang dapat dikemukakan bahwa guru selaku pendidik hendaknya bersifat
inovatif artinya selalu peka terhadap pembaharuan khususnya pembaharuan dalam
menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik minat siswa sedangkan siswa
hendaknya mampu mengembangkan pengetahuannya dalam pembelajaran IPS
dengan bermain peran minimal sesuai dengan kompetensi dasar.