FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI
Abstract
Tanaman kubis merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi sentra
tanaman kubis di Jawa Timur adalah Kabupaten Bondowoso. Kegiatan usahatani kubis di Kabupaten Bondowoso tersebar di beberapa daerah salah satunya
adalah Desa Sumber Gading. Banyak petani yang melakukan kegiatan usahatani di Desa Sumber Gading. Petani tertarik melakukan kegiatan usahatani kubis
karena beranggapan dapat meningkatkan pendapatan petani. Namun petani dalam melakukan usahatani kubis terdapat beberapa permasalahan. Permasalahan
yang dihadapi oleh sebagian besar petani kubis di Desa Sumber Gading adanya hama dan penyakit, kurangnya informasi mengenai harga jual, adanya
ketidakpastian dengan harga dan dari segi permodalan berkaitan dengan adanya kekurangan modal petani untuk melakukan usahatani. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, analitik. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, R/C ratio, pendapatan dan FFA (Force Field
Analysis). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) faktor-faktor yang paling dominan mendasari pengambilan keputusan petani berusahatani kubis adalah
pendapatan tinggi dan kesesuaian geografis. (2) nilai R/C ratio sebesar 1,99; hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani kubis telah efisien. (3) pendapatan
petani kubis sebesar Rp.9.308.748,162; hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani kubis menguntungkan. (4) Strategi pengembangan usahatani kubis di Desa
Sumber Gading yang dapat diimplementasikan yaitu dengan cara membentuk lembaga keuangan pada kelompok tani yang dapat membantu petani dengan
memberikan pinjaman yang tidak memberatkan petani saat melakukan pinjaman dengan suku bunga yang rendah. Selain itu memberikan pembinaan,
pelatihan, pendampingan kepada petani oleh dinas pertanian, lembaga penelitian secara intensif berkaitan teknik budidaya dan memberikan informasi adanya
teknologi pertanian serta membantu dalam penerapan adanya teknologi baru, serta menghidupkan kembali kelembagaan gabungan kelompok tani sudah ada di
Desa Sumber Gading.