PENGEMBANGAN KIT-TES BERBASIS DIKROMAT UNTUK PENENTUAN ETANOL PADA SEDIAAN KOSMETIK SEBAGAI VERIFIKASI STATUS HALAL
Abstract
Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak. Salah satu konsep
yang paling penting dalam Islam adalah konsep halal sehingga sebagai umat Islam, mengetahui
hukum halal dan haram produk yang dikonsumsi maupun yang digunakan dalam kegiatan seharihari
adalah suatu kewajiban. Istilah halal lebih sering digunakan untuk memilih makanan dan
minuman yang akan kita konsumsi, padahal bukan hanya makanan yang perlu dipastikan
kehalalannya, tetapi juga kosmetik.
Sebagai produk farmasetis, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kosmetik bisa
dikatakan kompleks. Salah satu bahan dalam kosmetik yang masih diperdebatkan status halalnya
oleh para ulama adalah etanol. Karena selain memberikan manfaat juga dapat membahayakan
apabila digunakan dalam kadar yang tinggi.
Keberadaan etanol dalam kosmetik dapat dianalisis menggunakan beberapa reagen kimia
antara lain seri amonium nitrat, asetil klorida dan kalium dikromat. Namun seri amonium nitrat
dan asetil klorida tidak hanya dapat digunakan untuk mendeteksi etanol, tetapi juga golongan
fenol, amina primer, dan amina sekunder. Selain seri ammonium nitrat tidak memberikan
perubahan warna saat mendeteksi etanol, namun reaksi ditandai pembentukan lapisan disekitar
permukaan larutan. Kalium dikromat juga dapat juga dapat mendeteksi golongan fenol, namun
perubahan warna yang muncul adalah berupa larutan berwarna gelap, bukan warna hijau seperti
saat mendeteksi etanol. Karena kalium dikromat dapat memberikan perubahan warna yang khas
saat mendeteksi etanol, sehingga dalam penelitian ini lebih dipilih kalium dikromat dari pada
reagen kimia lain.
Penilitian ini telah mencoba mengoptimasi beberapa metode deteksi etanol, akan tetapi
hanya metode Kit-Tes yang dapat memberikan hasil yang diinginkan, yaitu terjadi perubahan
warna reagen dari warna kuning menjadi warna hijau saat mendeteksi keberadaan etanol. Kit-Tes
yang digunakan dalam percobaan ini adalah Kit-Tes yang terdiri dari reagen, blister, dan kertas
standar pembacaan warna. Kit-Tes tersebut akan diuji menggunakan 2 metode yaitu metode
pembacaan dengan scanner dan metode pembacaan dengan standar pembacaan warna.
Hasil analisis dengan scanner memberikan linieritas Kit-Tes pada rentang konsentrasi 590%
yaitu
dengan
nilai regresi sebesar r = 0,964 dengan persamaan reaksi y = 0,436x + 19,69.
Batas deteksi (LOD) yang didapat adalah 0,626% sementara batas kuantitasi (LOQ) sebesar
2,088%. Kit-Tes presisi dengan nilai RSD 0,007% dan akurat dengan nilai % recovery rata-rata
sebesar 99,321%. Uji interferensi bisa dikatakan cukup baik apabila persentasi pengganggu
dalam matrik sampel kecil, sementara bila kadar pengganggu dalam matrik sampel tinggi
selektivitas reagen akan menurun. Reagen Kit-Tes stabil dalam penyimpanan selama satu bulan
didalam wadah berwarna gelap terlindung dari cahaya matahari. Hasil uji pembacaan warna
menggunakan kuisioner dapat digunakan untuk menentukan kadar etanol dalam kosmetik.
Berdasarkan uji aplikasi sampel dapat dikatakan kedua metode tersebut dapat digunakan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]