DETERMINAN PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH PADA PASIEN POLI JANTUNG DAN POLI PENYAKIT DALAM DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyakit yang menyerang
organ tubuh jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan pada organ
tersebut. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan masalah
kesehatan masyarakat dan merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan dan menganalisis faktor risiko PJPD di
RSD Dr. Soebandi Jember. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan case control.
Wawancara dilakukan pada 82 responden. Responden dipilih dari populasi dengan
cara systematic random sampling. Faktor risiko yang diteliti meliputi usia, IMT,
konsumsi makanan (tinggi glikemik, tinggi natrium, tinggi serat, dan tinggi lemak
jenuh), minuman (kopi dan alkohol), olahraga dan kebiasaan merokok.
Analisis data dilakukan menggunakan tabulasi silang (uji Chi-Square) dan regresi
logistik. Faktor risiko yang mempunyai hubungan secara statistik adalah usia
(p=0,008) ,IMT (p=0,049), konsumsi alkohol (p=0,014), kebiasaan merokok
(p=0,032) dan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh (p=0,014). Hasil uji
menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa, seseorang yang berusia 55 tahun
memiliki risiko 15,1 kali daripada yang berusia 36-45 tahun. Sementara berdasarkan IMT, seseorang dengan berat badan lebih berisiko 3,6 kali daripada IMT normal.
Seseorang yang pernah mengkonsumsi alkohol berisiko 7,6 kali daripada yang tidak
pernah mengkonsumsi alkohol. Ditinjau dari kebiasaan merokok, semakin tinggi
intensitas merokok maka risiko menderita PJPD juga meningkat. Kelompok yang
merokok kurang dari 10-20 batang per hari memiliki risiko 11 kali, risiko meningkat
pada kelompok yang merokok lebih dari 20 batang per hari yaitu 15,8 daripada yang
tidak merokok. Seseorang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh lebih
dari satu kali per hari berisiko 5 kali daripada yang mengkosumsi lebih dari 3 kali perminggu. Faktor risiko yang mempunyai risiko paling tinggi adalah kebiasaan merokok lebih
dari 20 batang per hari. Kelompok usia diatas 55 tahun mempunyai risiko tinggi,
sedangkan faktor risiko yang paling rendah adalah IMT dengan berat badan lebih.
Usia mempunyai besar risiko tinggi dan merupakan faktor risiko tidak dapat diubah
yang bersifat alamiah. Peningkatan besar risiko pada faktor risiko usia dipengaruhi
oleh faktor risiko lain. Pencegahan sejak dini dapat dilakukan dengan menerapkan
diit rendah natrium, rendah lemak jenuh, rendah glikemik dan tinggi serat untuk
mempertahankan tekanan darah mendekati normal agar tidak terjadi komplikasi yang
lebih berat, melakukan pemeriksaan rutin untuk mengecek tekanan darah, dan menghindari kebiasaan yang dapat memperbesar risiko terkena PJPD, seperti
mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]