PEMANFAATAN EKSTRAK GULMA ANTING-ANTING (Acalypha indica L.)
View/ Open
Date
2015Author
Akhmad Nanang Imrosi1
Paniman Ashna Mihardjo1
Mohammad Hoesain1
Metadata
Show full item recordAbstract
Rhizoctonia solani Kühn, Cercospora oryzae Miyake, Sclerotium oryzae Cattaneo, dan Pyricularia oryzae Cavara adalah beberapa
patogen yang berpotensi menimbulkan kerusakan cukup besar pada tanaman padi. Pengendalian merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan produksi tanaman padi. Anting-anting (Acalypha indica L.) adalah gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai antifungal
alternatif dalam mengendalikan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan konsentrasi ekstrak yang mampu
menghambat pertumbuhan beberapa patogen padi secara in vitro. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial AxB dan diuji dengan uji Duncan (α, 95%). Faktor A terdiri dari 7 konsentrasi ekstrak Anting-anting yaitu Kontrol, 1%, 5%, 10%,
15%, 20%, dan 25%. Faktor B terdiri dari 4 patogen yaitu Rhizoctonia solani., Sclerotium oryzae, Cercospora oryzae, dan Pirycularia
oryzae. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 84 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak anting-anting dengan
berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap pertumbuhan beberapa jamur patogen padi. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak anting-anting
menunjukkan semakin tinggi aktivitas penghambatannya. Rata-rata diameter hambatan tertinggi yaitu konsentrasi 25% pada Rhizoctonia
solani sebesar 62,70 mm. Ekstrak anting-anting hanya bersifat sebagai fungistatik.