A STUDY ON RACISM IN LOUANNE JOHNSON'S DANGEROUS MINDS USING RICARD DELGADO'S AND JEAN STEFANCIC'S CRITICAL RACE THEORY (STUDI RASISME DALAM NOVEL DANGEROUS MINDS KARYA LOUANNE JOHNSON MENGGUNAKAN CRITICAL RACE THEORY OLEH RICARD DELGADO DAN JEAN STEFANCIC)
Abstract
Dangerous Minds adalah sebuah novel yang ditulis oleh LouAAnne Johnson pada tahun 1992. Penelitian ini berfokus pada isu rasisme di dalam novel yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat Amerika di abad ke-20. Seorang guru kulit putih dengan murid yang berasal dari berbagai ras membuat rasisme lebih menonjol di dalam novel tersebut. Ada dua permasalahan yang akan didiskusikan dalam penelitian ini. Permasalahan yang pertama adalah tindak rasis dalam novel Dangerous Minds yang di tulis oleh LouAnne Johnson. Permasalahan yang ke dua adalah rasisme yang secara sosial terkonstruksi di abad ke-20 pada masyarakat America di dalam novel Dangerous Minds yang di tulis oleh LouAnne Johnson. Penelitian ini menggunakan metode peneliatian kualitatif untuk menganalisis dan mengidentifikasi. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan. Kutipan tersebut bisa berupa kutipan langsung, kutipan tidak langsung, atau parafrase. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang digagas oleh Allan Swingwood untuk menganalisis kondisi sosial di U.S.A di abad ke-20 dan kondisi sosial di dalam novel. Untuk menganalisis data tentang rasisme, kami menggunakan Critical Race Theory oleh Ricard Delgado and Jean Stefancic untuk menganalisis isu rasisme di dalam novel tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dangerous Minds adalah gambaran dari kondisi sosial yang terjadi di abad ke-20 di U.S.A. Rasisme masih terjadi di the U.S.A dan hal ini sulit untuk dihilangkan. Johnson sebagai seorang penulis ingin mengkritisi tentang kondisi di the U.S.A yang berhubungan dengan rasisme dan ingin menginformasikan kepada pembaca bahwa rasisme masih menjadi permasalahan yang sangat umum terjadi di the U.S.A di abad ke-20. Tetapi novel tersebut masih mengandung bias. Johnson seagai seorang guru kulit putih selalu menjadi orang yang selalu aik dalam novel tersebut. Di akhir cerita, orang kulit putih di gambarkan seagai orang yang selalu baik.
Collections
- SRA-Humanities [343]