KERUSAKAN HUTAN DAN MUNCULNYA GERAKAN KONSERVASI DI LERENG GUNUNG LAMONGAN, KLAKAH 1999-2013 Deforestation and Rise of Environmental Movement at Slope of Mount Lamongan, Klakah 1999-2013
Abstract
Awal era reformasi, kerusakan hutan akibat penebangan liar banyak terjadi di berbagai tempat. Di Pulau Jawa kerusakan hutan terjadi di kawasan hutan milik Perhutani yang sebagian besar ditanami Pohon Jati. Hal tersebut juga terjadi di kawasan hutan Gunung Lamongan, Klakah. Pelaku penebangan tidak lain adalah masyarakat setempat yang tinggal di sekitar hutan. Pada awal tahun 2000 kondisi Gunung Lamongan gundul tanpa tegakan pohon. Bencana alam seperti banjir dan longsor mulai melanda kawasan sekitar hutan. Bencana kekeringan juga terjadi meski di musim penghujan. Debit air di sumber mata air dan ranu menurun. Kondisi ini mendorong munculnya kesadaran masyarakat yang tinggal di bawah Lamongan untuk melakukan gerakan konservasi guna mengembalikan fungsi hutan Gunung Lamongan yang selama ini menjadi penyangga ekosistem bagi kawasan di bawahnya. Kelompok konservasi bernama Laskar Hijau yang merupakan sebuah gerakan sosial kemudian muncul dan menanami kawasan Gunung Lamongan dengan tanaman buah-buahan. Selain menanam, kelompok ini juga melakukan aksi protes pada pihak pemangku hutan, Perhutani yang merupakan Badan Usaha Milik Negara. Penelitian ini menggabungkan metode sejarah dan sejarah lisan. Metode sejarah digunakan untuk mengkaji bagaimana kerusakan hutan terjadi serta bagaimana muncul dan berkembangnya gerakan konservasi di Gunung Lamongan. Metode sejarah lisan digunakan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat yang menjadi saksi atau terlibat langsung dalam peristiwa tersebut.
Collections
- SRA-Humanities [343]