Munir Tokoh Pejuang HAM Tahun 1988-2004
Abstract
Artikel ini disusun menggunakan data primer dan sekunder berisi tentang uraian mengenai riwayat hidup Munir Said Thalib selaku aktivis HAM di Indonesia. Cakupan pembahasan meliputi latar belakang, perjalanan hidup, respon Munir terhadap pemerintahan Orde Baru, peran Munir dalam kasus pelanggaran HAM, contohnya Marsinah dan kasus Tragedi Mei 1997-1998. Bagi masyarakat Indonesia khususnya para korban tindak kekerasan menganggap Munir ialah sosok atau tokoh pemberani yang tidak kenal lelah dalam perjuangan membela kaum tertindas dan pelanggaran HAM. Ia aktif di berbagai organisasi contohnya KontraS dan Imparsial. Perjuangan dan sikap yang selalu menentang kekerasan dan penindasan terutama pada masa Orde Baru seringkali membuat ia dan organisasinya harus mendapatkan ancaman-ancaman dan juga teror. Di tahun 2004 tepatnya 7 september 2004, ia tidak lagi mendapatkan ancaman melainkan telah dibunuh dengan racun arsenik di pesawat Garuda dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam. Kematiannya menimbulkan banyak spekulasi-spekulasi yang dibicarakan oleh kalangan sahabat sesama aktifis, pihak kepolisian ataupun pemerintah dan juga masyarakat luas. Ketidakwajaran kematian Munir mendorong keluarga dan sahabat-sahabat Munir untuk mendesak pemerintah, sehingga pada akhirnya turut membantu dalam pengusutan kasus pembunuhan Munir dengan menetapkan TPF dalam kepress 111 tahun 2004.
Collections
- SRA-Humanities [343]