PENGARUH INDUKSI RACUN UBUR-UBUR (Physalia utriculus) TERHADAP FUNGSI OKSIGENASI DARI ERITROSIT PADA MENCIT JANTAN
Abstract
Ubur-ubur merupakan hewan laut yang termasuk filum Cnidaria atau Coelenterata. Ubur-ubur merupakan salah satu hewan yang bertanggung jawab atas terjadinya keracunan pada manusia. Salah satu jenis ubur-ubur beracun yang sering ditemukan adalah Physalia utriculus. Ubur-ubur memiliki alat penyengat berupa tentakel yaitu sebagai alat pertahanan diri dalam keadaan terancam. Tentakel ubur-ubur dilengkapi dengan nematocyst yang mengandung racun sehingga menimbulkan berbagai efek saat ubur-ubur menyengat. Racun yang dihasilkan nematocyst ubur-ubur adalah campuran kompleks protein yang mengandung bradikinine, hemolysine, serotonine, histamine, prostaglandine, adenosine triphosphatase, nucleotidas, fibrinolysin, RNAse, DNAse, dermatoneurotoksin, kardiotoksin, neurotoksin, miotoksin, dan protein antigen. Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan gejala reaksi lokal dan reaksi sistemik pada manusia. Sengatan ubur-ubur dapat menimbulkan gangguan jantung dan paru serta syok anafilaktik hingga kematian. Selain itu, gejala kematian yang terjadi pada hewan coba mencit yang diinduksi racun ubur-ubur (Physalia utriculus) adalah terjadi peningkatan aktivitas, iritasi lokal pada bagian tempat injeksi, ataksia, penurunan tonus otot, dan flaccid paralysis sampai akhirnya kejang-kejang sebelum mengalami kematian. Racun ubur-ubur (Physalia utriculus) juga memiliki potensi yang menyebabkan terjadinya hemolisis karena memiliki komponen hemolisin yang mengganggu transpor ion membran plasma dan menyebabkan penurunan tekanan osmotik plasma yang menyebabkan eritrosit mudah pecah atau lisis.
Fungsi utama eritrosit adalah pengangkutan hemoglobin, selanjutnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dalam bentuk molekul. Pada keadaan normal, sekitar 97% oksigen diangkut dari paru ke jaringan, dibawa dalam campuran kimiawi dengan hemoglobin di dalam eritrosit, sisanya sebanyak 3% diangkut dalam bentuk terlarut dalam cairan plasma dan sel darah. Faktor-faktor yang dapat menurunkan oksigenasi adalah volume darah yang rendah, anemia, hemoglobin yang rendah, aliran darah yang kurang, dan penyakit paru. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan metabolisme berlangsung tidak sempurna, ditandai dengan keadaan hipoksia yang dalam proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan dapat mengancam kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh induksi racun ubur-ubur (Physalia utriculus) terhadap fungsi oksigenasi dari eritrosit pada mencit jantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design. Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Pemilihan sampel yang dilakukan dengan cara simple randomized sampling dan sampel yang digunakan adalah mencit jantan, umur ± 3 bulan, berat badan 20-30 gram, dan kondisi fisik sehat. Terdapat dua kelompok, yaitu kelompok K diberikan induksi aquabidest steril 0,5 ml dan kelompok P diberikan induksi racun ubur-ubur (Physalia utriculus) dengan dosis 30 mg/kgBB. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit dengan total sampel 8 ekor mencit. Pengamatan dilakukan dengan memasang alat oksimeter pada tubuh mencit jantan. Pada oksimeter akan terdeteksi kadar saturasi oksigen dalam darah mencit setelah dilakukan perlakuan. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji Correlations. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi racun ubur-ubur (Physalia utriculus) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan fungsi oksigenasi dari eritrosit pada mencit jantan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]