PENGARUH KEPADATAN SPORA JAMUR Trichoderma viride TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Ralstonia solanacearum
Abstract
Bakteri patogen  penyebab penyakit pada tanaman  sampai saat ini masih 
merupakan masalah utama  dalam kehidupan manusia.  Penyakit layu bakteri yang 
disebabkan oleh bakteri  Ralstonia solanacearum  merupakan masalah utama pada 
tanaman Solanaceae (Persley  et al.; Hartman  et al., dalam Wuryandari  et al., 
2000:176).  Penyakit layu bakteri  ini  merupakan salah satu penyakit  tanaman paling 
berbahaya yang tersebar luas di daerah  tropika dan sub tropika (Hayward, dalam 
Nasrun  et al., 2007:43).  Kisaran inang bakteri ini sangat luas dan menyerang 
sejumlah tanaman yang mempunyai arti ekonomi penting (Hayward, dalam 
Wuryandari et al., 2000:176). Salah satu cara untuk mengatasi penyakit layu bakteri 
ini adalah pengendalian hayati dengan menggunakan jamur biokontrol  Trichoderma 
viride  (Mulyati, 2008:79). Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh 
kepadatan spora jamur  Trichoderma viride  terhadap pertumbuhan bakteri  Ralstonia 
solanacearum, menghitung kepadatan spora jamur  Trichoderma viride  yang 
menghambat pertumbuhan bakteri  Ralstonia solanacearum, dan menghitung jumlah 
koloni bakteri  Ralstonia solanacearum  yang dihambat pada variasi kepadatan spora 
jamur Trichoderma viride. 
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga 
kali pengulangan. Metode yang digunakan adalah metode agar dua lapis (dual 
plating).  Variasi kepadatan spora jamur  Trichoderma viride  yang  digunakan pada 
penelitian ini adalah 3 x 106 dengan volume 1 µl, 15 x 106 dengan volume 5 µl, dan 
30  x 106  dengan volume 10  µl  untuk mengetahui besarnya Indeks Zona Hambatan 
Pertumbuhan, sedangkan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri yang dihambat menggunakan volume 12  µl  untuk kepadatan spora  3 x 106, 60  µl  untuk kepadatan 
spora 15 x 106, dan 120 µl untuk kepadatan spora 30 x 106. Kepadatan koloni bakteri 
Ralstonia solanacearum yang digunakan adalah 1,2 x 105 dengan volume 1000 µl di 
dalam 10 ml medium NA (Agar 0,6%). Spora jamur  Trichoderma viride  yang 
digunakan pada uji akhir ini berumur 1 hari (24 jam), sedangkan bakteri  Ralstonia 
solanacearum  berumur 16 jam. Kontrol  pada penelitian ini yaitu perlakuan  spora 
jamur tanpa bakteri dan perlakuan bakteri tanpa  spora  jamur. Penelitian ini 
menggunakan analisis data yaitu Anova yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan.  
Hasil uji Anova berdasarkan Indeks Zona Hambatan Pertumbuhan 
menunjukkan bahwa variasi kepadatan spora jamur berpengaruh tidak signifikan (F = 
0,134 dan p  = 0,877) atau p > 0,05 terhadap pertumbuhan bakteri. Hasil uji Anova 
berdasarkan jumlah bakteri yang dihambat menunjukkan bahwa  variasi kepadatan 
spora jamur berpengaruh sangat signifikan (F = 304,602 dan p = 0,000) atau p < 0,01 
terhadap pertumbuhan bakteri. Hasil uji Duncan berdasarkan Indeks Zona Hambatan 
Pertumbuhan menunjukkan bahwa variasi  kepadatan spora  jamur tidak berbeda 
signifikan dengan nilai signifikansi  0,643  atau p > 0,05 terhadap pertumbuhan 
bakteri. Hasil uji Duncan berdasarkan jumlah bakteri yang dihambat menunjukkan 
bahwa masing-masing perlakuan berbeda signifikan terhadap semua perlakuan.  
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu  kepadatan spora  jamur  Trichoderma 
viride  berpengaruh  terhadap pertumbuhan bakteri  Ralstonia solanacearum, yaitu 
dapat menghambat pertumbuhan  bakteri  Ralstonia solanacearum. Semakin besar 
kepadatan spora jamur maka semakin besar aktivitas penghambatannya sehingga 
Indeks  Zona Hambatan Pertumbuhannya semakin besar dan jumlah bakteri yang 
dihambat juga semakin besar pula.