APLIKASI MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) 100 μT DAN 300 μT PADA PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT RANTI
Abstract
Magnet merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
Medan magnetik merupakan komponen dari gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik terdiri dari komponen medan magnet dan medan listrik. Radiasi yang
dihasilkan oleh muatan yang bergerak osilasi, seperti arus AC pada konduktor dari
sumber PLN adalah tergolong radiasi tidak mengion dan didalam spektrum
gelombang magnetik berada pada frekuensi sangat rendah yaitu kurang dari 300 Hz
dan disebut sebagai gelombang elektromagnetik frekuensi sangat rendah (Extremely
Low Frequency) (Grotel, 1992 dalam Sudarti 2010). Sebagai organisme yang tidak
dapat berpindah tempat, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya adalah keberadaan medan magnet
(Adjis, 1987 dalam Rohma dkk, 2013). Banyak penelitian telah dilakukan dengan
melihat respon tanaman yang diberikan medan magnet.
Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh paparan
medan magnet Extremely low Frequency (ELF) intensitas 100 μT dan 300 μT
terhadap proes pertumbuhan tanaman tomat ranti, mengkaji pengaruh lama paparan
medan magnet Extremely low Frequency (ELF) intensitas 100 μT dan 300 μT secara
intermiten 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit terhadap pertumbuhan
tanaman tomat ranti, dan menentukan paparan efektif medan magnet Extremely low
Frequency (ELF) terhadap pertumbuhan tanaman tomat ranti. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah tanaman tomat dengan jenis ranti. Biji tomat
ranti yang telah direndam kemudian diletakkan pada cawan untuk diberikan
perlakuan medan magnet. Terdapat 9 cawan, 1 cawan untuk kelompok kontrol.
Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Kelompok
eksperimen terdapat 8 cawan, yakni 4 cawan untuk kelompok 100 μT dan 4 cawan
untuk kelompok 300 μT. Waktu yang digunakan untuk lama paparan yakni 15 menit,
30 menit, 45 menit, dan 60 menit pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok
kontrol tanpa diberikan perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh paparan medan magnet
intensitas 100 μT dan 300 μT terhadap pertumbuhan tomat ranti, terbukti pemberian
perlakuan dengan paparan medan magnet ELF 300 μT telah mempercepat laju
pertumbuhan. Zat besi merupakan salah satu nutrisi yang bersifat feromagnetik yang
terkandung dalam tomat ranti. Bahan feromagnetik merupakan bahan yang
mempunyai resultan medan atomis yang besar. Pada bahan feromagnetik banyak spin
elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan memberikan medan magnet sehingga total medan magnet yang
dihasilkan oleh suatu atom lebih besar. Medan magnet yang dihasilkan akan
mengendalikan dan mengubah laju pergerakan elektron dalam sel secara signifikan
sehingga berbagai proses metabolisme dalam sel dapat dipengaruhi. Dalam proses
metabolisme enzim α-amilase merupakan enzim yang berperan dalam proses
perkecambahan tumbuhan. Semakin besar medan magnet yang dihasilkan akan
memacu laju pergerakan enzim α-amilase dalam perkecambahan sehingga
metabolisme menjadi lebih cepat.
Kesimpulan semakin besar intensitas paparan medan magnet ELF maka
semakin cepat laju pertumbuhan tomat ranti, dan semakin lama paparan medan
magnet ELF semakin mempercepat laju pertumbuhan tanaman tomat ranti. Sehingga
pada dosis 300 μT dan waktu 60 menit tanaman tomat ranti lebih tumbuh maksimal
dibandingkan dengan dosis yang lain.