MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER
Abstract
adalah ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fisika yang bersifat empiris akan
bermakna jika dipelajari secara kontekstual dengan lebih banyak melibatkan siswa
untuk mampu bereksplorasi guna membentuk kompetensi dengan menggali berbagai
potensi dan kebenaran secara ilmiah. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan
suatu model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran Project Based
Learning. Model pembelajaran Project Based Learning dalam penelitian ini disertai
dengan media audio-visual yang berperan pada fase pertama pembelajaran dalam
memunculkan pertanyaan esensial sebagai awal dari perencanaan proyek. Adapun
rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Apakah model pembelajaran berbasis
proyek (project based learning) disertai media audio-visual berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar fisika siswa? (2) Bagaimana keterampilan proses sains siswa
selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project
based learning) disertai media audio-visual? (3) Adakah hubungan yang signifikan
antara keterampilan proses sains dengan hasil belajar fisika siswa menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) disertai media audiovisual?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan post-test
only control design. Tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive
sampling area. Sampel penelitian dipilih dengan cara cluster random sampling.
viii
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Jember mulai 17 Februari 2015 sampai
dengan 18 Maret 2015. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data menggunakan
Independent Sample T-test dan Bivariate Correlation-Pearson dengan bantuan SPSS
16.
Hasil analisis data dari tujuan penelitian pertama menggunakan Independent
sample t-test menunjukkan nilai Sig.(2-tailed) 0,526 (Ha ditolak H0 diterima). Hasil
penelitian dari tujuan penelitian kedua menunjukkan persentase ketercapaian
indikator KPS dari yang tertinggi hingga terendah yaitu: 1) mengamati percobaan; 2)
melakukan langkah kerja percobaan; 3) merancang percobaan; 4) mengumpulkan dan
mengolah data; 5) menyimpulkan; 6) menggunakan alat dan bahan; dan 7)
menganalisis. Keterampilan proses sains siswa secara keseluruhan termasuk dalam
kriteria baik dengan persentase ketercapaian sebesar 90,10%. Hasil analisis data dari
tujuan penelitian ketiga menggunakan Bivarriate Corellation-Pearson menunjukkan
nilai Sig.(2-tailed) 0,023 (Ha diterima H0 ditolak).
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) disertai
media audio-visual tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa;
(2) keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) disertai media audio-visual
termasuk dalam kriteria baik, dengan persentase indikator tertinggi adalah mengamati
percobaan dan persentase indikator terendah adalah menganalisis; (3) ada hubungan
yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar fisika siswa
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) disertai
media audio-visual.