PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN ASSESSMENT TIPE SOAL OPEN ENDED DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (Siswa Kelas X2 SMA Negeri 1 Pesanggaran Banyuwangi)
Abstract
Dunia pendidikan saat ini telah menjadi sorotan utama bagi pemerintah untuk
dapat meningkatkan kecerdasan generasi muda bangsa Indonesia. Pendidikan
merupakan suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan.
Pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari proses belajar mengajar sebagai
kegiatan utama di sekolah. Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah guru. Guru mempunyai fungsi
antara lain sebagai perencana pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil
belajar dan sebagai motivator. Salah satu usaha guru dalam meningkatkan capaian
hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif.
Pembelajaran inovatif dapat dicapai apabila guru menggunakan model dan metodemetode
pembelajaran yang memacu keterampilan siswa baik dalam ranah kognitif,
afektif maupun psikomotor.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah peningkatan
keterampilan pemecahan masalah siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
biologi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
assessment tipe soal open ended di kelas X2 SMA Negeri 1 Pesanggaran tahun
pelajaran 2014/2015?. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui peningkatan
keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
assessment tipe soal open ended di kelas X2 SMA Negeri 1 Pesanggaran tahun
pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model siklus Hopskin yang berbentuk spiral. Rancangan
penelitian tindakan kelas berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya.
Tahapan satu siklus meliputi: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection). Tahapan pada siklus berikutnya adalah
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Demikian untuk
siklus berikutnya sampai peningkatan yang diharapkan tercapai. Penelitian ini
dilakukan 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, yakni 2 pertemuan untuk
tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk ulangan harian akhir siklus. jika pada siklus I
hasil belajar biologi siswa tuntas, maka siklus II akan tetap dilaksanakan sebagai
bahan refleksi untuk mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah dan
hasil belajar siswa. Rancangan pembelajaran yang diterapkan pada dasarnya hampir
sama namun sudah ada perbaikan dari siklus sebelumnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan
pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan assessment tipe soal open
ended di kelas X2 SMA Negeri 1 Pesanggaran pada pokok bahasan pencemaran
lingkungan. Keterampilan pemecahan masalah siswa pada prasiklus sampai siklus 2
terjadi peningkatan. Rata-rata pada prasiklus sebesar 80 ± 0, siklus 1 sebesar 82,22 ±
4,40, dan siklus 2 sebesar 87,14 ± 8,09. Sedangkan untuk persentase keterampilan
pemecahan masalah pada prasiklus sebesar 11,11%, selanjutnya pada siklus 1
meningkat menjadi 25%, selanjutnya pada siklus 2 persentase keterampilan
pemecahan masalah meningkat menjadi 77,77%.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan baik aspek kognitif maupun
afektif dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dengan assessment tipe soal open ended. Pada aspek
kognitif, dari prasiklus sebesar 13,88% mengalami peningkatan sebesar 58,34%
menjadi 72,22% pada siklus 1, selanjutnya dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami
peningkatan sebesar 22,22% menjadi 94,44%. Pada aspek afektif dari siklus 1 sebesar
69,9% meningkat menjadi 87,9%.