UJI RESISTENSI ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) TERHADAP INSEKTISIDA BAHAN AKTIF SIPERMETRIN PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU ILMIAH POPULER
Abstract
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan musuh utama para petani. Menurut laporan BPS (2013) kehadiran ulat grayak menjadi sangat merugikan, sehingga dapat menurunkan komoditas tomat di Indonesia. Upaya untuk meminimalkan kerugian akibat serangan ulat grayak saat ini selalu dilakukan dengan insektisida sintetik yang berdampak buruk bagi lingkungan. Tidak hanya itu saja, pengguaan insektisida sintetik juga dapat menyebabkan resistensi serangga yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengendalian ulat grayak.
Banyak jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat grayak. Salah satu insektisida yang sering digunakan adalah insektisida bahan aktif sipermetrin. Penggunaan insektisida sipermetrin berlebih yang dilakukan oleh petani dan seringnya kontak antar serangga dengan insektisida juga akan berdampak terhadap resistensi ulat grayak dan keberhasilan pengendalian serangga hama. Hasil penelitian selama ini banyak yang hanya diketahui oleh kalangan peneliti itu sendiri dan belum dimanfaatkan sebagai penambah pengetahuan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50-48 jam dan LT50 insektisida sintetik bahan aktif sipermetrin terhadap ulat grayak, mendeterminasi besarnya nilai resistensi ulat grayak, mengetahui pengaruh variasi konsentrasi insektisida terhadap kebugaran (fitness) ulat grayak , dan untuk mengetahui produk penelitian berupa buku ilmiah populer layak digunakan sebagai buku bacaan masyarakat awam.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan yang terdiri dari tujuh perlakuan dengan waktu pengamatan 12 jam sekali selama 48 jam. Hasil pengamatan di uji dengan analisis Probit untuk menentukan nilai LC50 48 jam dan LT50. Selanjutnya mencari nilai RF (Resistance Factor) untuk mengetahui tingkat resistensi ulat grayak. Pada hasil pengamatan uji laboratorium juga dianalisis ANOVA untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi terhadap survivorship, berat, dan lama perkembangan instar, jika signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Adapun analisis data untuk uji produk penelitian menggunakan instrumen validasi buku ilmiah populer.
Nilai LC50 48 jam ulat grayak adalah 1,8 ml/l dengan nilai RF sebesar 3,05 kali. Hasil ini menunjukkan bahwa ulat grayak telah resisten terhadap insektisida sipermetrin sebesar 3,05 kali. Uji selanjutnya yaitu analisis varian untuk pengaruh variasi konsentrasi terhadap survivorship yaitu p= 0,00 (< 0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata perlakuan kontrol dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi. Uji ANOVA juga dilakukan terhadap berat larva setelah aplikasi dan lama perkembangan setiap instar yang menunjukkan adanya pengaruh yang tidak signifikan yaitu terhadap berat larva (p= 0,987) dan lama perkembangan tiap instar, instar 3 (p= 0,949), dan instar 4 (p= 0,829). Adapun hasil validasi buku menunjukkan bahwa produk buku ilmiah populer layak dijadikan sebagai buku bacaan masyarakat awam dengan adanya beberapa revisi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Nilai LC50-48 jam ulat grayak terhadap insektisida sipermetrin adalah sebesar 1,85 ml/l dan nilai LT50 sebesar 40,18 jam. 2) Nilai Resistance Factor (RF) ulat grayak sebesar 3,05, hal ini mengindiksikan bahwa ulat grayak telah resisten terhadap insektisida bahan aktif sipermetrin sebesar 3,05 kali. 3) Buku ilmiah populer hasil penelitian layak dijadikan sebagai buku bacaan masyarakat awam untuk menambah pengetahuan.