PENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBIJALAR PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG
Abstract
Budidaya tanaman ubi jalar dengan sistem tumpangsari dengan tanaman
jagung, terdapat kendala yang mendasar yaitu terjadi persaingan antara kedua
tanaman yang meliputi persaingan hara, ketersediaan air, dan yang paing utama
adalah persaingan terhadap perolehan radiasi matahari. Persaingan tersebut
menyebabkan terjadinya penaungan pada ubi jalar yang bertajuk lebih rendah
sehingga dapat menurunkan hasil umbi. Pengaturan waktu tanam dimaksudkan
untuk menekan kompetisi antar tanaman dalam memperebutkan faktor-faktor
tumbuh. Selain pengaturan waktu tanam, varietas ubijalar juga menjadi faktor
produksi karena berkaitan dengan daya adaptasi terhadap lingkungan tumbuh
khususnya pada pola tanam tumpangsari dengan tanaman jagung. Oleh karena itu
harus diuji lebih lanjut mengenai pengaruh waktu tanam dan varietas terhadap
pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada sistem tanam tumpangsari dengan jagung.
Percobaan dilaksanakan di Dusun krajan, Desa Sumberdanti, Kecamatan
Sukowono Kabupaten Jember. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan
terhitung mulai bulan Juli 2013 sampai Desember 2013.Percobaan ini
menggunakan rancangan split-plot yang terdiri dari 2 faktor dan 2 ulangan.Faktor
waktu tanam sebagai petak utamayaitupengaturan waktu tanam jagung meliputi 0
hst, 7 hst, dan 14 hst ubi jalar Faktor varietas sebagai anak petakyaitu varietas
yang terdiri dari8 varietas, yaitu Sawentar, Lokal, Beta-2, Antin, Sari, Kidal, Beni
Azuma, danPapua Salossa.Variabel pengamatan yang dilakukan adalah panjang
batang, jumlah cabang ubi jalar, jumlah umbi ubijalaryang dapat dipasarkan,
bobot umbi yang dapat dipasarkan dan bobot total umbi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas ubi jalar Papua salosa
dengan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanaman ubi jalar pada sistem
tumpangsari memberikan hasil umbi tertinggi dengan jumlah umbi dapat dipasarkan sebanyak 10 umbi, dan bobot umbi dapat dipasarkan 1866 gram.
Pengaturan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanam ubi jalar pada sistem tanam
tumpang sari memberikan hasil terbaik terhadap bobot total umbi ubi jalar yaitu
1570 gram.Varietas ubi jalar berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap hasil
umbi ubi jalar. Diperoleh varietas yang mampu beradaptasi persaingan antar
tanaman tumpangsari dengan jagung yaitu varietas Papua Salosa dengan hasil
bobot total umbi 3092,33 gram.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]