PERBEDAAN KEKUATAN DAYA ADHESI Candida albicans PADA RESIN AKRILIK HEAT CURED DAN NILON TERMOPLASTIK
Abstract
Resin akrilik dan nilon termoplastik banyak digunakan sebagai basis gigi
tiruan. Kedua bahan basis gigi tiruan ini memiliki kekurangan yaitu porusitas dan
kekasaran permukaan, sifat fisik tersebut dapat memicu terjadinya peningkatan
adsorbsi protein saliva sehingga mempermudah mikroorganisme termasuk C.
albicans melakukan perlekatan atau daya adhesi pada reseptor protein saliva.
Kumpulan mikroorganisme tersebut membentuk koloni dan berpenestrasi
kepermukaan basis gigi tiruan sehingga menyebabkan terjadinya plak gigi tiruan
(denture plaque) dan denture stomatitis. Sebagai pemeriksaan pendukung untuk
mengetahui profil porusitas dan kekasaran permukaan dilakukan dengan pemeriksaan
menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan daya adhesi C. albicans pada resin
akrilik heat cured dan nilon termoplastik.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Penelitian dilakukan di
bagian Biomedik Laboratorium Mikrobiologi FKG Universitas Jember dan
Laboratorium Sentral FMIPA Universitas Negeri Malang. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 28 sampel dan 4 sampel untuk pemeriksaan Scanning Electron
Microscopy (SEM) sebagai penunjang hasil penelitian. Sampel berbentuk persegi
ukuran (10x10x1) mm. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A1
(lempeng resin akrilik heat cured tanpa pemulasan), kelompok B1 (lempeng nilon
termoplastik tanpa pemulasan), kelompok A2 (lempeng resin akrilik heat cured
dengan pemulasan) dan kelompok B2 (lempeng nilon termoplastik dengan
pemulasan). Lempeng resin akrilik heat cured dan nilon termoplastik disterilkan
dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121o C selama 18 menit, kemudian
direndam dalam saliva steril selama 1 jam dan dibilas dengan PBS 2 kali masingmasing
15 detik. Lalu lempeng dikontaminasi dengan C. albicans dan
menginkubasinya selama 24 jam pada suhu 37o C. Pada 4 sampel yang telah
dikontaminasi dengan C. albicans dilakukan pengamatan dengan menggunakan
SEM. Kemudian dibilas lagi dengan PBS 2 kali tiap 15 detik dan dimasukkan dalam
media agar Saboraud Broth dan dilakukan vibrasi dengan thermolyne selama 30
detik, dan selanjutnya dilakukan perhitungan C. albicans dengan menggunakan
spektrofotometer.
Data yang diperoleh dianalisa dengan uji Kolmogrov-Smirnov dan didapatkan
nilai signifikansi 0.2 dan 0.181 (p> 0.05) sehingga data dinyatakan berdistribusi
normal dan dianalisa dengan uji Levene didapatkan hasil nilai signifikansi 0.291 (p>
0.05) sehingga data dinyatakan berdistribusi homogen. Setelah diketahui data
berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji parametrik one way
ANOVA didapatkan nilai signifikansi 0.00, dinyatakan terdapat perbedaan.
Dilanjutkan uji HSD didapatkan nilai signifikansi 0.00 dan 0.09 (p<0.05) dinyatakan
terdapat perbedaan yang bermakna pada setiap kelompok perlakuan. Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan dari kekuatan daya
adhesi C. albicans pada resin akrilik heat cured dan nilon termoplastik.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]