Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Tempe Kedelai (Glycine max. L) sebagai Agen Pemutih Kulit Alami
Abstract
Tempe merupakan makanan yang berasal dari fermentasi kedelai (Glycine
max L.Merr) oleh jamur Rhizopus spp. Tempe mengandung senyawa isoflavon
aglikon yang lebih tinggi dari kedelai karena dalam proses fermentasi menghasilkan
enzim β-glukosidase yang dapat mengubah isoflavon glikosida menjadi isoflavon
aglikon melalui proses deglikosilasi. Senyawa isoflavon aglikon meliputi genistein,
daidzein, dan glisitein memiliki aktivitas hambatan enzim tirosinase. Berdasarkan
penelitian sebelumnya, ekstrak etanol kedelai terfermentasi memiliki aktivitas
hambatan enzim tirosinase yang lebih tinggi dibandingkan kedelai non-fermentasi
dengan nilai persen hambatan enzim tirosinase sebesar 75,55%, sedangkan ekstrak
etanol kedelai non-fermentasi sebesar 53,21%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hambatan enzim tirosinase
ekstrak etanol tempe kedelai, mengetahui pengaruh formulasi terhadap kadar
isoflavon genistein dalam sediaan krim dan respon kesukaan konsumen terhadap krim
ekstrak etanol tempe kedelai tipe A/M dan krim tipe M/A sebagai agen pemutih kulit
alami. Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan ekstrak
etanol tempe kedelai, kemudian dilakukan penetapan kadar genistein dalam ekstrak
etanol tempe kedelai dengan metode KLT-Densitometri. Pada tahap kedua dilakukan
uji aktivitas hambatan enzim tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai secara in - vitro
menggunakan microplate reader. Tahap selanjutnya dilakukan formulasi sediaan
krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe A/M dan M/A dan ditetapkan kadar isoflavon
genistein dalam sediaan krim dengan uji presisi dan uji akurasi. Tahap akhir
dilakukan uji sifat fisika kimia krim dan uji kesukaan konsumen terhadap krim
menggunakan metode kuisioner, kemudian dilakukan analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa maserasi serbuk tempe kedelai bebas
lemak menggunakan pelarut etanol 70% menghasilkan ekstrak etanol tempe kedelai
ix
dengan rendemen sebesar 7,440% b/b. Kadar rata - rata isoflavon genistein dalam
ekstrak etanol tempe kedelai sebesar 0,245 % b/b ± 2,054%. Hasil pengujian aktivitas
hambatan enzim tirosinase ekstrak etanol tempe kedelai secara in-vitro menghasilkan
nilai rata – rata IC50 ekstrak etanol tempe kedelai 55,420 ppm ± 0,169 ppm lebih
rendah dibanding nilai rata - rata IC50 standar genistein sebagai kontrol positif sebesar
130,139 ppm ± 0,251 ppm, yang berarti ekstrak etanol tempe kedelai memiliki
hambatan enzim tirosinase yang lebih baik dibanding standar genistein.
Formulasi sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe A/M dan M/A
dengan dosis ekstrak etanol tempe kedelai berasal dari konversi nilai IC50 yaitu 5,542
× 10-1 % b/b. Kadar rata - rata isoflavon genistein dalam sediaan krim ekstrak etanol
tempe kedelai presis dengan nilai RSD untuk krim A/M sebesar 0,460 ×10-2 % b/b ±
0,569 % dan krim M/A sebesar 0,460 ×10-2 % b/b ± 0,211%. Berdasarkan hasil
analisis statistika menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna terhadap kadar
genistein dalam sampel krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe A/M dan M/A dengan
nilai p > 0,05 sehingga menunjukkan bahwa formula krim yang berbeda tidak
mempengaruhi kadar genistein. Hasil uji akurasi sediaan krim ekstrak etanol tempe
kedelai menunjukkan hasil yang akurat dengan nilai mean recovery ± RSD krim A/M
sebesar 100,463% ± 0,909% dan krim M/A sebesar 100,897% ± 0,743%. Hasil uji
sifat fisika kimia krim telah memenuhi spesifikasi yang diharapkan. Hasil uji
kesukaan menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe M/A
lebih disukai dibandingkan krim tipe A/M karena memiliki tekstur lembut, tidak
berminyak, dan tidak lengket, sehingga lebih nyaman ketika dioleskan dipermukaan
kulit, selain itu berwarna putih susu dan bau harum mawar.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah ekstrak etanol
tempe kedelai memiliki aktivitas hambatan tirosinase yang lebih baik dibandingkan
dengan genistein sebagai kontrol positif. Formulasi krim ekstrak etanol tempe kedelai
tipe A/M dan M/A tidak mempengaruhi kadar isoflavon genistein dalam sediaan
krim. Krim ekstrak etanol tempe kedelai tipe minyak M/A lebih disukai dibanding
krim tipe A/M berdasarkan parameter tekstur, warna, dan bau.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]