FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DJATIROTO LUMAJANG
Abstract
Sisa makanan adalah volume atau persentase makanan yang tidak habis termakan dan dibuang sebagai sampah dan dapat digunakan untuk mengukur efektivitas menu. Sisa makanan merupakan salah satu dari berbagai hal yang ada di rumah sakit yang harus diperhatikan. Jika sisa makanan masih dibiarkan, maka dalam jangka waktu yang lama akan mempengaruhi status gizi pasien. Hal ini ini kemudian dapat berdampak pada lamanya masa perawatan (length-of-stay) di rumah sakit serta meningkatnya morbiditas dan mortalitas pasien yang berarti pula meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan adalah faktor internal (keadaan psikis, fisik, kebiasaan makan pasien, usia, jenis kelamin dan pekerjaan) dan faktor eksternal (mutu makanan, makanan dari luar rumah sakit, ketepatan waktu penyaji dan keramahan petugas penyaji makanan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan sisa makanan pada pasien rawat inap di RS Djatiroto Lumajang. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai evaluasi penyelenggaraan makan dan bahan masukan bagi Instalasi Gizi di RS Djatiroto Lumajang dalam upaya mencegah sisa makanan >20% dari total seluruh pasien.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersumber dari kuesioner yang diberikan kepada 64 responden atau pasien rawat inap di RS Djatiroto. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor internal (usia, jenis kelamin dan kebiasaan makan) dan faktor eksternal (mutu makanan, makanan dari luar RS, ketepatan waktu penyaji dan keramahan petugas penyaji).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas usia responden yang meninggalkan sisa makanan adalah 50-64 tahun, jenis kelamin perempuan dan kebiasaan makan responden berdasarkan penelitian menyatakan bahwa kebiasaan makan responden sebagian besar sesuai dengan bahan makanan dari rumah sakit, namun cara pengolahan yang membedakan sehingga menimbulkan sisa makanan lebih. Faktor eksternal (mutu makanan, makanan dari luar rumah sakit, ketepatan waktu penyajian makanan dan keramahan petugas penyaji makanan) terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap. Mutu makanan terdiri dari penampilan makanan dan rasa makanan yang terdiri dari beberapa aspek yaitu :
x
Warna makanan, responden rata-rata menyatakan tidak suka pada menu pertama waktu makan siang, ke-2 waktu makan malam dan ke-10 waktu makan pagi; Konsistensi makanan, rata-rata responden tidak menyukai makanan lunak (nasi tim); Porsi makanan, responden menyatakan suka dan tidak suka tergantung selera responden; Penyajian makanan, rata-rata responden menyatakan tidak suka (kurang menarik); Aroma makanan, responden menyatakan suka dan tidak suka tergantung jenis makanan dan cara pengolahan (proses pemasakan); Bumbu makanan, terdapat responden yang tidak menyukai bumbu tertentu misal bumbu kare dan bumbu kuning; Keempukan makanan, responden sering menyisakan makanan terjadi pada bahan makanan daging dan sayur wortel dan sebaliknya; Temperatur makanan, responden sebagian besar menyukai temperatur makanan. Sebagian besar responden yang menyisakan makanan adalah responden yang makan makanan dari luar rumah sakit; ketepatan waktu penyajian makanan sudah tepat waktu sesuai waktu pendistribusian makanan; dan keramahan petugas penyaji makanan sudah memberikan sikap ramah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperlukan evaluasi sisa makanan secara rutin dan menyeluruh terhadap seluruh pasien dan memperbaiki indikator penentuan jumlah sisa makanan dari >20% menjadi ≤20%. Perlu membuat peraturan baru untuk membedakan jadwal makan dengan kunjungan besuk pasien agar pasien dapat konsentrasi untuk makan dan tidak terhalangi oleh kunjungan keluarga serta memonitoring petugas gizi dalam melayani pasien selama 1 bulan. Perlu penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan yang belum diteliti dan waktu pengambilan data sisa makanan dengan metode penimbangan disarankan menggunakan timbangan digital agar lebih akurat.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2226]