PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN (MULTIMEDIA) ANIMASI FLASH BERBASIS KEARIFAN LOKAL ETNOBOTANI MASYARAKAT USING DI SMA KABUPATEN BANYUWANGI (KELAS X POKOK BAHASAN TUMBUHAN)
Abstract
Sumber daya alam merupakan bagian dari mata rantai lingkungan hidup, yang
menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi
ke generasi, salah satu contohnya adalah tumbuhan. Tumbuhan sangat beranekaragam
dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai hal. Peran tumbuhan tersebut tidak lepas
dari faktor lingkungan yang menyebabkan pemerataanya berbeda dari setiap
daerah/wilayah. Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu cotoh daerah yang
memanfaatkan tumbuhan dalam berbagai hal, salah satunya yang berkaitan dengan
kearifan lokal etnobotani masyarakat Using, yang meliputi upacara adat, obat-obatan,
kosmetik, pewarna dan pengawet, perawatan pasca persalinan. Agar informasi
tentang kearifan lokal dan pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan lebih dikenal
pada khalayak umum, maka perlu adanya suatu alat perantara untuk menyampaikan
informasi tersebut.
Salah satu perantara yang tepat untuk menginformasikan tentang kearifan lokal
dan pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan oleh mayarakat Using adalah bahan ajar
non cetak menggunakan animasi flash. Animasi flash dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Sehingga siswa tidak merasa
kesulitan dalam mencerna materi pelajaran dan dapat dengan mudah
mengkomunikasikan kembali materi yang telah diterima dengan baik dan benar.
Sasaran untuk mensosialisasikan informasi tentang kearifan lokal dan pemanfaatan
ix
keanekaragaman tumbuhan oleh masyarakat Using yang paling tepat adalah dunia
pendidikan yaitu di sekolah. Karena sekolah merupakan tempat belajar bagi para
generasi penerus bangsa. Sedangkan cabang ilmu yang relevan dengan informasi
tentang kearifan lokal etnobotani adalah mata pelajaran Biologi dengan pokok
bahasan Tumbuhan yang dapat dijumpai di kelas X.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produk yang dihasilkan berupa
media pembelajaran layak sebagai sumber belajar. Penilaian dilakukan oleh tujuh
validator dengan rincian empat validator ahli dan tiga validator pengguna. Hasil
penilaian dari para validator baik validator ahli maupun pengguna nilai rata-rata
sebesar 82% dengan kategori sangat layak yang artinya produk baru berupa media
pembelajaran siap dimanfaatkan. Tahap uji coba kelompok kecil dengan 12 siswa di
tiga sekolah, hasilnya keterbacaan media oleh siswa secara keseluruhan berada pada
kategori sangat layak artinya siswa memahami materi, memahami bahasa yang
digunakan pada media dan tertarik dengan penyajian media. Pada tahap uji coba
kelompok besar di SMA Negeri 1 Banyuwangi berjumlah 37 siswa; SMA Negeri
Darussholah Singojuruh berjumlah 30 siswa; dan MA Negeri Banyuwangi berjumlah
39 siswa dalam satu kelas hasilnya secara keseluruhan berada pada kategori sangat
layak artinya siswa sangat memahami materi, sangat memahami bahasa yang
digunakan pada media dan sangat tertarik dengan penyajian media. Penggunaan
media animasi flash efektif dan dapat diterima oleh siswa. Hali ini dapat dilihat dari
selisih rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test siswa adalah 27,30 dengan rata-rata
hasil uji normalized gain sebesar 0,68 dengan kriteria sedang untuk SMA Negeri 1
Banyuwangi; selisih rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test siswa adalah 34,33
dengan rata-rata hasil uji normalized gain sebesar 0,68 dengan kriteria sedang untuk
SMA Negeri Darushholah Singojuruh; selisih rata-rata selisih nilai post-test dan pretest
siswa adalah 24,90 dengan rata-rata hasil uji normalized gain sebesar 0,66
dengan kriteria sedang untuk MA Negeri Banyuwangi.