UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) TERHADAP Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 SECARA in vitro
Abstract
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat
Indonesia. Periodontitis adalah suatu penyakit inflamasi yang merusak jaringan
pendukung gigi yang akhirnya dapat menyebabkan kehilangan gigi. Porphyromonas
gingivalis merupakan bakteri anaerob Gram-negatif yang terlibat dalam patogenesis
periodontitis. Infeksi yang disebabkan oleh P. gingivalis dapat diatasi dengan
penggunaan antiseptik yaitu obat kumur chlorexidine gluconate. Namun clorhexidine
gluconate apabila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan
beberapa efek samping sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam rangka
mencari bahan alternatif selain obat kumur chlorexidine gluconate.
Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) merupakan
tanaman obat yang mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri, dimana
senyawa aktif antibakteri yang terkandung di dalamnya adalah senyawa golongan
terpena. Aktivitas kerja minyak atsiri dalam menghambat pertumbuhan atau
mematikan bakteri yaitu dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran dan
atau dinding sel sehingga membran atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk
secara tidak sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas
antibakteri minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap P. gingivalis dan mengetahui
konsentrasi terkecil minyak atsiri daun jeruk nipis yang masih mempunyai aktivitas
antibakteri terhadap P. gingivalis.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan penelitian post test only control group design. Minyak atsiri daun jeruk
nipis diambil dengan destilasi uap air lalu diencerkan dengan larutan Dimetil
Sulfoksida (DMSO) 10% + Tween 80 0,5% secara serial dilution hingga menjadi konsentrasi 100%, 50%, 25% dan 12,5%. Kontrol positif menggunakan chlorexidine
gluconate 0,2%. Semua kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Uji
aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran (well diffusion methode).
Setiap sampel dari masing masing kelompok dimasukkan ke lubang sumuran pada
media telah diinokulasi bakteri P. gingivalis. Setelah itu petridish dimasukkan
desikator dan dilakukan inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam dan 48 jam dalam
inkubator. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat setiap 24
jam dan 48 jam dengan jangka sorong digital.
Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat di sekitar
lubang sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk nipis
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. gingivalis, namun diameter zona
hambatnya berkurang pada hari ke-2. Semakin besar konsentrasi minyak atsiri yang
digunakan maka semakin besar pula diameter zona hambatnya. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah minyak atsiri daun jeruk nipis mampu menghambat
pertumbuhan P. gingivalis serta konsentrasi terkecil minyak atsiri daun jeruk nipis
yang masih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. gingivalis adalah 12,5%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]