PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI HAK ATAS TANAH
Abstract
Kebutuhan tanah kian hari makin meningkat disatu sisi banyak orang yang
menginginkan memiliki lahan sendiri dan disisi lainada orang yang ingin menjual
sebagian tanahnya. Seiring dengan perkembangan kian tahun harga tanah kian
meningkat sehingga tanah (Hak Atas Tanah) merupakan suatu kebutuhan yang
nilainya tinggi. Di satu sisi banyak pihak yang hendak membeli sebidang tanah
namun belum memilik iuang yang cukup untuk membeli sebidang tanah, dan dipihak
lain penjual juga ingin menjual guna mendapatkan uang, namun tidak ingin merugi.
Guna memepertemukan kedua masalah tersebut dibuatlah suatu perjanjian permulaan
yaitu Perjanjian Pengikatan Jual beli, dimana keduabelah pihak mengikatkan diri
dengan syarat-sarat yang akan dipenuhi kemudian guna terlaksananya Perjanjian Jual
beli. Dalam perjanjian pengikatan jual beli itu sendiri juga memiliki resiko baik bagi
penjual maupun pembeli yang akan mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian, maka
akan diteliti lebih lanjut dalam karya ilmiah berjidul “PERLINDUNGAN HUKUM
PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI HAK
ATAS TANAH”. Rumusan masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah
Pertama : mengenai kekuatan hukum dari perjanjian pengikatan jual beli yang dibuat
oleh notaris dikaitkan dengan kuasa mutlak dalam perjanian pengikatan jual beli.
Kedua : mengenai perlindungan hukum terhadap hak-hak pihak yang mengikatkan
diri apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi. Ketiga : mengenai upaya
penyelesaian sengketa apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi.
Terkait tujuan dari skripsi ini digunakan metode penelitian yuridis normativ
(legal research). Pendekatan masalah yang digunakan adalah Pendekatan undangundang
(statue approach) dan Pendekatan konseptual (conceptual approach).
Selanjutnya bahan hukum yang di gunakan adalah bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder. Hasil analisis ini menggunakan metode yang sistematis dan terarah
dan akhirnya dapat ditarik kesimpulan yang bersifat prespektif dan terapan.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis bentuk-bentuk
perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada pihak yang mengikatkan diri dalam
pengikatan jual beli hak atas tanah pada kehidupan sehari-hari.dalam transaksi jual
beli tidak selamanya para pihak dapat memenuhi syarat perjanjian pada saat itu juga
baik terkait melakukan prestasi atau untuk tidak melakukan prestasi. Hal-hal
semacam ini dapat memicu timbulnya perselisihan yang lebih dikenal dengan istilah
sengketa dikarenakan salah satu pihak tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dalam suatu perjanjian, ada pun pihak lainya tidak ingin menderita
kerugian atas perbuatan yang dilakuan pihak yang melakukan wanprestasi. Guna
memperkecil terjadinya sengketa maupun penyalahgunaan hak dalam perjanjian
pengikatan jual beli pemerintah dapat menerbitkan undang-undang yang mengatur
tentang Perjanjian Pengiktan Jual beli.
Kesimpulan dapat ditarik dari penulisan skripsi ini Pertama: akta Perjanjian
Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang dibuat notaris dalam bentuk notarill memiliki
xiii
kekuatan hukum tetap, unuk Kuasa mutlak diperbolehkan selama tidak bertentangan
dengan Peraturan perundang-undangan. Kedua: bentuk perlindungan hukum yang
dapat diberikan kepada para pihak yang mengikatakan diri dalam Perjanjian
pengikatan jual beli (PPJB) dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Secara Preventif dan
Represif. Ketiga :Apbila terjadi sengketa dalam Perjanjian Pengikatan Jual beli Maka
untuk penyelesaianya dapat ditempuh dengan jalur Non-Litigasi atau pun Litigasi.
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat, penulis memberikan saran
kepada masyarakat : Kesatu:Dalam pelaksanaan jual beli hak atas tanah lebih baik
dilakukan dengan perantara pejabat yang berwenang dalam hal ini adalah PPAT
(Pejabat Pembuat Akta Tanah), guna mempermudah pelaksaanan dan keamanan
dalam transaksi. Kedua: Sebelum melakukan jual beli hak atas tanah lebih baik di
konsultasikan terlebih dahulu kepada orang-orang yang lebih berpengalaman agar
mendapat kejelasan tentang proses-proses administrasi yang harus dilakukan.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]