DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA RONGGA MULUT
Abstract
Mikroba rongga mulut yang paling banyak terlibat dalam terjadinya penyakitpenyakit
rongga mulut diantaranya adalah bakteri Streptococcus mutans,
Porphyromonas gingivalis dan jamur Candida albicans. Bakteri Streptococcus
mutans merupakan bakteri Gram-positif penyebab awal terjadinya karies gigi.
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri Gram-negatif yang berpengaruh pada
perkembangan penyakit periodontal. Jamur Candida albicans merupakan flora
normal rongga mulut yang mengakibatkan oral candidiasis apabila pertumbuhannya
berlebihan. Salah satu cara mencegah permasalahan di atas adalah dengan
penggunaan obat kumur chlorexidine gluconate, namun penggunaannya dalam jangka
panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping sehingga perlu penelitian lebih
lanjut untuk mencari bahan alternatif sebagai bahan dasar pembuatan obat kumur
yang lebih aman.
Daun tembakau mengandung bahan aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri
dan antijamur (Bakht dkk., 2012; Taiga dan Friday, 2009). Bahan aktif tersebut
antara lain golongan fenol berupa flavonoid, golongan alkaloid berupa nikotin,
golongan saponin berupa steroid dan golongan minyak atsiri berupa terpenoid
(Fathiazad, 2005; Susilowati, 2006; Rusli dkk., 2011). Alkaloid sebagai antibakteri
bekerja dengan cara merusak komponen penyusun peptidoglikan pada dinding sel
bakteri sehingga terjadi lisis, sedangkan flavonoid akan mendenaturasikan protein
dan merusak permeabilitas dinding sel bakteri. Flavonoid sebagai antijamur bekerja
dengan mengganggu permeabilitas membran sel jamur dan merubah komponen
organik serta transport nutrisi yang akhirnya mengakibatkan efek toksik pada jamur.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan penelitian the post test only control group design yang bertujuan untuk
viii
mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun tembakau terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis serta terhadap jamur Candida
albicans. Ekstrak etanol daun tembakau diambil menggunakan metode maserasi
dengan pelarut etanol 96% kemudian diencerkan dengan kontrol negatif berupa
larutan dimetil sulfoksida (DMSO) 1% hingga menjadi konsentrasi 20%, 40%, 60%,
80% dan 100%. Kontrol positif menggunakan chlorexidine gluconate 0,2% dan
semua kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Uji aktivitas antibakteri dan
antijamur menggunakan metode difusi cakram (disc-diffusion methode). Setiap
sampel dari masing-masing kelompok diteteskan satu persatu pada kertas cakram
berdiameter 5 mm menggunakan mikropipet sebanyak 13 μ L dan ditunggu sampai
ekstrak etanol daun tembakau terserap, kemudian diletakkan menggunakan pinset
steril dan dipastikan benar-benar menempel pada media kultur TSA dengan 5% sheep
blood yang telah diinokulasi bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas
gingivalis serta pada media kultur sabaroud dextrose agar (SDA) yang telah
diinokulasi jamur Candida albicans. Setelah itu dilakukan inkubasi pada suhu 37˚ C
selama 24 dan 48 jam. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona
hambat setiap 24 jam dan 48 jam menggunkan jangka sorong digital.
Daya antibakteri dan antijamur ditunjukkan dengan adanya zona hambat di
sekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
tembakau mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans dan Porphyromonas gingivalis serta jamur Candida albicanspada hari ke-1,
sedangkan pada hari ke-2 ekstrak etanol daun tembakau sudah tidak efektif lagi.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ekstrak etanol daun tembakau mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas
gingivalis serta pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak etanol daun tembakau
dengan konsentrasi 80% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak etanol daun tembakau dengan
konsentrasi 100% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dan jamur Candida albicans.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]