PENENTUAN POLA PRODUKSI DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA INKREMENTAL PADA USAHA DAGANG “NEW WATER HASTA AGUNG JEMBER”
Abstract
Indonesia harus siap menghadapi era globalisasi yang memungkinkan
persaingan lebih terbuka dan kompetitif dengan Negara lain, tetapi disisi lain
gambaran kesiapan menghadapi tantangan tersebut belum terlihat, hal ini salah
satunya terlihat dari jumlah wirausaha yang hanya berkisar 1,65%, padahal untuk
dapat menjadi Negara maju angka tersebut minimal adalah 2% dari jumlah
penduduknya. Kegiatan wirausaha harus bisa lebih ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya sebagai salah satu pilar ekonomi Negara, salah satu usaha yang
potensial adalah produksi genteng dikabupaten Jember khususnya pada Usaha
Dagang “New Water Hasta Agung Jember” dengan wilayah distribusi yang
cukup luas dan berkualitas baik. Potensi tersebut kurang dimaksimalkan dengan
target penjualan dan jumlah produksi tiap periode yang masih belum mendekati
sasaran karena kegiatan perencanaan yang belum maksimal dari segi produksi
khususnya pola produksi.
Jenis penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang
didasarkan pada paradigma kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
Penentuan Pola Produksi Dalam Upaya Efisiensi Biaya Inkremental Pada
Usaha Dagang “New Water Hasta Agung Jember”. Penentuan informan
didasarkan melalui metode purposif untuk mendapatkan informan yang sesuai
serta dirasa oleh peneliti mampu untuk menjelaskan tentang tema yang
dipertanyakan. Proses pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi terhadap obyek penelitian. Tahap analisis data menggunakan
analisis domain dan taksonomi yang berguna untuk memberikan gambaran agar
dapat memfokuskan pada data yang dibutuhkan.
Hasil penelitian pada Usaha Dagang “New Water Hasta Agung Jember”
menunjukkan bahwasannya perusahaan belum maksimal dalam membuat
perhitungan target penjualan, kegiatan pemasaran yang mengandalkan konsumen
sebagai penyebarluas informasi perusahaan, serta pengaturan jam kerja karyawan
yang belum semuanya diatur dengan baik. Kegiatan produksi dilakukan dengan
pola produksi konstan dengan jumlah produksi yang sama atau relatif sama
setiap periodenya, dilihat dari segi teknis kendala dalam penerapan pola produksi
moderat juga minim dan bisa dikatakan hampir sama dengan pola produksi
konstan yang diterapkan perusahaan. Analisa dari perhitungan biaya tambah
menunjukkan bahwasannya perusahaan akan mengeluarkan biaya tambah yang
lebih rendah dengan menggunakan pola produksi moderat.