KOMPLEMENTASI PUPUK K DENGAN PUPUK KANDANG TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI LAHAN KERING
Abstract
Ketersediaan bawang merah yang fluktuatif akibat dari produksi yang
musiman, dikarenakan bawang merah biasanya hanya dibudidayakan pada musim
kemarau. Produktivitas bawang merah di Jawa Timur adalah 9,98 t/ha (BPS,
2012) tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Sebagai upaya peningkatan
produksi salah satunya adalah pemanfaatan lahan marginal misalnya lahan kering.
Lahan kering yang dimanfatkan ialah jenis lahan porous yang memiliki pori tanah
makro sehingga air mudah lepas sehingga cocok dimanfaatkan pada musim hujan.
Penambahan pupuk organik untuk memperbaiki sifat sifik, kimia, dan biologi
tanah, sedangkan untuk perbaikan kualitas dari bawang merah dilakukan dengan
penambahan pupuk anorganik berupa pupuk kalium.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan kualitas bawang
merah (Allium ascalonicum L) melalui komplementasi pupuk potasium dengan
pupuk kandang di lahan kering porus. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
sebagai informasi dan pertimbangan dalam budidaya bawang merah di lahan
kering. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2014, di Desa Selogudig
Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, dengan metode rancangan
acak kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan.
Faktor 1 adalah dosis pupuk KCl yang terdiri dari 3 taraf yaitu: 150 kg/ha (P0),
100 kg/ha (P1), dan 50 kg/ha (P3). Faktor 2 adalah dosis pupuk kandang yang
terdiri dari 4 taraf yaitu: 40 t/ha (K0), 30 t/ha (K1), 20 t/ha (K2), dan 10 t/ha (K3).
Bahan percobaan meliputi bibit bawang merah varietas Super Philip, pupuk
kandang diberikan 1 minggu sebelum penanaman dicampurkan kedalam tanah,
pemberian pupuk SP-36 dilakukan 3 hari sebelum tanam. Pupuk ZA diberikan
sebagai pupuk susulan pada usia tanaman 15 dan 30 hst. Sedangkan perlakuan
pupuk K dilakukan pada usia tanaman 30 dan 45 hst.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi komplementasi antara pupuk K
dengan pupuk kandang terhadap jumlah daun 45 hst, berat umbi segar per
rumpun, berat umbi kering simpan dan penyusutan umbi. Perlakuan terbaik
jumlah daun 45 hst ialah 50 kg/ha;20 t/ha dengan rata-rata 35,47 helai, perlakuan
terbaik berat umbi segar per rumpun ialah 100 kg/ha;40 t/ha dengan rata-rata
70,66 g/rumpun, perlakuan terbaik berat umbi kering simpan ialah 100 kg/ha;40
t/ha dengan rata-rata 49,88 g/rumpun, perlakuan terbaik penyusutan umbi ialah
100 kg/ha;10 t/ha dengan rata-rata 23,73%. Dengan demikian pemberian pupuk
kandang dapat mengurangi kebutuhan pupuk K dalam budidaya bawang merah di
lahan kering porus menjadi 67 % dari anjuran.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]