RESPON PERTUMBUHAN DAN EKSPRESI GEN ASCORBATE PEROXIDASE PADA UMUR BIBIT MELINJO YANG BERBEDA SETELAH CEKAMAN KEKERINGAN
Abstract
Kekeringan merupakan salah satu faktor utama yang dapat menekan
pertumbuhan dan hasil, dengan mengakumulasi senyawa radikal bebas pada
tanaman. Tanaman dapat membentuk beberapa mekanisme pertahanan terhadap
cekaman kekeringan, dengan produksi senyawa antioksidan. Salah satu
antioksidan yang berperan penting adalah enzim ascorbate peroxidase (APX).
Ketahanan tanaman terhadap cekaman kekeringan juga bergantung tahap
pertumbuhan tanaman. Adanya cekaman kekeringan pada tahap pertumbuhan
yang lebih tinggi diduga mampu meningkatkan ekspresi gen APX. Ekspresi gen
APX yang teridentifikasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan genetik untuk
menghasilkan tanaman toleran kekeringan.
Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan cekaman kekeringan
menggunakan polietilena glikol (PEG) 15%, pada beberapa umur bibit melinjo, 1
bulan (U1), 2 bulan (U2), 3 bulan (U3), dan 4 bulan (U4). Parameter yang diamati
adalah tinggi tanaman, berat basah total, rasio akar:tajuk, luas daun, kandungan
klorofil total, pita DNA APX, disertai dengan aktivitas enzim APX. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, Data hasil
Percobaan dianalisis menggunakan analysis of variant (ANOVA) dan jika
terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit melinjo cenderung
lebih rendah pada perlakuan PEG 15% namun mengalami peningkatan pada umur
yang lebih tinggi. Sedangkan ekspresi gen APX pada PEG 15% lebih besar,
disertai dengan peningkatan aktivitas enzim APX sebesar 96.2%. Bibit umur 4
bulan cenderung memiliki kemampuan ketahanan yang lebih besar berdasarkan
responnya terhadap ekspresi dan aktivitas enzim APX, serta beberapa parameter
pertumbuhan bibit dengan nilai yang lebih besar.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]