HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DENGAN KEMAMPUAN CALISTUNG WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL
Abstract
Proses pendidikan Keaksaraan Fungsional berbasis Keunggulan Lokal ini
berlandaskan pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIV Pasal 50 Ayat
5 menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan dasar dan
menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis pendidikan lokal. Adapun potensi
lokal yang dimanfaatkan dalam Keunggulan Lokal pada pendidikan keaksaraan
fungsional ini adalah potensi Sumber Daya Alam, Potensi Sumber Daya Manusia dan
Potensi Geografis daerahnya.
Potensi lokal yang sangat memadai dan masyarakat yang belum melek aksara
di Kelurahan Antirogo masih terbilang sangat tinggi yaitu sebanyak 200 orang , maka
diadakanlah proses pemberantasan buta aksara yakni Keunggulan Lokal untuk
pendidikan Keaksaraan Fungsional Kenitu. Keunggulan Lokal keaksaraan fungsional
ini selain membelajarkan warga belajarnya membaca, menulis dan berhitung juga
memanfaatkan potensi – potensi yang mereka miliki, potensi yang terdapat di daerah
Kelurahan Antirogo sendiri sebagai alat atau bahan ajar bagi proses pembelajaran
Keaksaraan Fungsional. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah yang terdapat pada
penelitian ini adalah adakah hubungan antara pendidikan keaksaraan fungsional
berbasis Keunggulan Lokal dengan kemampuan calistung warga belajar?. Dari
rumusan masalah tersebut dapat dilihat bahwasannya tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara pendidikan keaksaraan fungsional berbasis
x
Keunggulan Lokal dengan kemampuan calistung warga belajar. Hasil penelitian ini
akan bermanfaat sebagai refrensi teoritis bagi program Pendidikan Luar Sekolah
khususnya pendidikan keaksaraan fungsional.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan
kuantitatif. Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah KF Kenitu 04 dan
05 Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Penentuan daerah
penelitian ini menggunakan metode purposive area.. Teknik penentuan responden
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. respondennya adalah
warga belajar KF Kenitu 04 dan 05 yang berjumlah 12 warga belajar. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah Angket, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi tata jenjang.
Hasil yang di dapat dalam penelitian ini, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,780.
Nilai tersebut lebih besar dari rtabel sebesar 0,591 (dengan N=12 dan taraf kepercayaan
95%), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Keunggulan Lokal
keaksaraan fungsional dengan kemampuan calistung warga belajar di keaksaraan
fungsional kenitu (H0 ditolak). Hal ini dapat menjadi bukti bahwa Keunggulan Lokal
yangpkan pada kekasaraan fungsional dapat mengembangkan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung warga belajar di keaksaraan fungsional kelompok kenitu
kelurahan Antirogo.
Adapun saran yang dapat diungkapkan bagi penyelenggara program
Keaksaraan Fungsional maupun tutor di Kabupaten Jember perlunya menggali
Keunggulan Lokal yang merupakan potensi dari masing – masing daerah sehingga
dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan program Keaksaraan Fungsional.
Karena dengan menggali potensi-potensi yang terdapat didaerah yang masyarakatnya
belum melek aksara dapat mempermudah untuk proses pembelajarannya jika
menggunakan materi pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis Keunggulan Lokal.