PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS
Abstract
Pembelajaran sejarah menuntut peserta didik berpikir kritis dan mampu mengkaji setiap perubahan di lingkungannya dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah, oleh karena itu pembelajaran sejarah membutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis peristiwa sejarah. Pembelajaran discovery merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menemukan sendiri permasalahan, pemecahan masalahnya dan akhirnya nanti akan mampu menemukan konsep yang lebih bermakna. Authentic assessment adalah alat ukur dalam penilaian dikelas. Tujuan dar penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah dengan menggunakan metode pembelajaran discovery berbasis authentic assessment. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari hingga bulan April 2015. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X PMT 2 SMK Negeri 5 Jember dengan jumlah 36 peserta didik. Indikator yang diteliti adalah kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah. Kemampuan berpikir kritis siklus 1 memperoleh 63,20%, sedangkan pada siklus 2 memperoleh 69,98% dan pada siklus 3 memperoleh 77,93%. Hasil belajar sejarah aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh 68,97%, siklus 2 memperoleh 74,06%, dan pada siklus 3 memperoleh 79,0%. Aspek psikomotor dalam penilaian kinerja siklus 1 memperoleh 66,60%, siklus 2 memperoleh 72,90%, dan siklus 3 memperoleh 79,63%. Hasil belajar dalam penilaian produk pada siklus 1 memperoleh 63,60%, siklus 2 memperoleh 70,80%, dan siklus 3 memperoleh 79,03%. Hasil belajar aspek afektif pada siklus 1 memperoleh 70,28%, siklus 2 memperoleh 78,33%, dan pada siklus 3 memperoleh 85,56%. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran discovery berbasis authentic assessment dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah peserta didik kelas X PMT 2 SMK Negeri 5 Jember.
Collections
- SRA-Education [1352]