Ukuran Lebar Lengkung Gigi dan Lebar Lengkung Rahang pada Anak GAKY Usia Sekolah Dasar di Daerah Endemik Gondok di Kabupaten Jember
Abstract
Maloklusi terjadi akibat dari gangguan terhadap proses tumbuh kembang gigi ataupun
lengkung gigi dan rahang ataupun lengkung rahang yang umumnya erat hubungannya dengan
faktor lingkungan. Berkurangnya konsentrasi yodium menyebabkan gangguan defisiensi yodium
yang sering disebut gondok. Rendahnya asupan yodium dapat mengganggu stimulasi metabolism
sel, termasuk tumbuh kembang rahang. Menurut Departemen Kesehatan RI, Kabupaten Jember
merupakan salah satu daerah endemik gondok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari bagaimana ukuran lebar lengkung gigi dan lebar lengkung rahang pada anak yang
menderita gondok (GAKY).
Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sampel : anak sekolah dasar umur 11 tahun di Kecamatan Mayang dan Sumbersari.
Besar sampel yang digunakan 30. Ada 2 kelompok sampel kelompok GAKY dan Non GAKY.
Pemeriksaan gondok dilakukan dengan metode palpasi, pengukuran lebar lengkung gigi dan
lebar lengkung rahang dengan metode modifikasi dari Sayin and Turkkahraman menggunakan
Caliper. Analisa data menggunakan t-test.
Rerata lebar lengkung gigi kelompok kontrol baik rahang atas ((UM-M) 55,21) ataupun
rahang bawah ((LM-M) 47,44) lebih besar dibandingkan dengan kelompok GAKY (53,14 dan
45,33). Demikian pula lebar lengkung rahang kelompok kontrol rahang atas ((UAM-M) 61,16 )
dan rahang bawah ((LAM-M) 57,72) lebih besar dibandingkan kelompok GAKY (59,47 dan
55,72). Hasil analisa t-test menunjukkan bahwa p < 0,05 untuk semua pengukuran.
Hasil uji statistik di atas menunjukkan bahwa lebar lengkung gigi dan lebar lengkung
rahang kelompok GAKY lebih kecil secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Ada
kemungkinan hal ini disebabkan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan rahang pada
anak yang menderita gondok. Defisiensi yodium merupakan faktor utama dalam endemik
gondok yang mempengaruhi pertumbuhan tulang. Hipotiroid dapat menyebabkan pengurangan
volume rahang. Hipotiroid menyebabkan gangguan pertumbuhan kraniofasial yaitu rahang dan
gangguan resorbsi tulang alveolaris, sedangkan ukuran gigi dalam keadaan normal. Hal tersebut
menyebabkan tidak tersedianya ruang yang cukup untuk gigi, sehingga seringkali terjadi
maloklusi.