PENGARUH DOSIS PEMUPUKAN BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT PADA SISTEM AGROFORESTRY TANAMAN KARET MUDA
Abstract
Jagung merupakan sumber bahan pangan, pakan dan produk-produk
industri yang berbahan baku jagung. Produksi jagung di Indonesia tidak mampu
memenuhi kebutuhan biji jagung nasional yang semakin meningkat. Dalam upaya
meningkatkan produksi jagung nasional, selain dengan cara ekstensifikasi dan
intensifikasi, perlu dilakukan penanaman jagung dengan memanfaatkan sela-sela
kosong pada pertanaman karet muda pada sistem agroforestry. Untuk
mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang tinggi pada sistem
agroforestry perlu dilakukan dengan dosis pemupukan dan penggunaan varietas
yang tepat. Jagung varietas komposit merupakan varietas yang cocok ditanam di
lahan karet karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan yang kurang optimal. Peningkatan dan keberlanjutan produksi jagung
dapat dilakukan dengan pemupukan bokashi yang dapat memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologis tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemupukan
bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil dari tiga varietas komposit jagung pada
sistem agroforestry tanaman karet muda. Penelitian ini menggunakan percobaan
faktorial dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 3 ulangan. Faktor
pertama sebagai petak utama adalah varietas jagung komposit yang terdiri dari
tiga taraf, yaitu Varietas Bisma, Varietas Lamuru, dan Varietas Penjalinan. Faktor
kedua sebagai anak petak adalah dosis pupuk bokashi yang terdiri dari empat
taraf, yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha dan 15 ton/ha. Data hasil penelitian
dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila terdapat
perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT)
pada taraf 5%.
vii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat interaksi antara
varietas jagung komposit dengan dosis pemupukan bokashi terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman. Interaksi dosis pemupukan bokashi 15 ton/ha dengan varietas
Bisma menunjukan respon terbaik dengan tinggi tanaman 291,56 cm, luas daun
5029,56 cm
2
, berat basah pucuk 624,75 g, berat kering pucuk 74,29 g, panjang
tongkol 18,13 cm, jumlah biji per baris 36,40 biji, berat biji per tanaman 142,97 g,
berat per 100 biji 34,82 g dan produktivitas 9,53 ton/ha. (2) Dosis bokashi 15
ton/ha menunjukkan respon terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
dengan lilit batang 7,94 cm, berat basah akar 66,93 g, berat kering akar 19,28 g,
diameter tongkol 4,02 cm dan dan jumlah baris 15,13 baris. (3) Varietas Bisma
menunjukkan respon terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman dengan lilit
batang 8,13 cm, berat basah akar 75,61 g dan berat kering akar 20,37 g, sedangkan
untuk diameter tongkol dan jumlah baris terbaik dihasilkan pada varietas Lamuru
dengan nilai 4,58 cm dan 15,20 baris.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]