• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    BANJIR BANDANG DI KODYA SEMARANG TAHUN 1990

    Thumbnail
    View/Open
    Eko Hari Priyanto - 090110301023_1.pdf (443.7Kb)
    Date
    2015-04-20
    Author
    Eko Hari Priyanto
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Banjir merupakan permasalahan penting yang harus diatasi karena banjir biasanya mendatangkan kerugian pada daerah yang terkena banjir. Kerugian yang ditimbulkan dapat berupa korban jiwa, kerugian harta benda seperti rumah dan tempat kerja, juga dampak psikologis pada orang-orang yang tinggal di wilayah yang terkena banjir. Bencana banjir bukanlah hal baru di Indonesia. Dapat dipastikan setiap tahun beberapa daerah di Indonesia ada yang terkena banjir. Bahkan terdapat wilayah yang dapat dipastikan setiap tahunnya selalu dilanda banjir, seperti Jakarta yang juga memiliki siklus banjir empat tahunan dan juga Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang kerap dilanda banjir hampir sepanjang tahun, baik banjir akibat meluapnya air sungai ketika masuk musim penghujan, juga banjir rob yang merupakan naiknya permukaan air laut hingga menggenangi wilayah pemukiman dan industri. Semarang juga dikenal memiliki siklus banjir sepuluh tahunan. Banjir bandang Kodya Semarang menimbulkan dampak diberbagai kehidupan masyarakat di Semarang yang meliputi daerah Bongsari, Sampangan, dan lain-lain. Banjir menyebabkan dampak ekonomi dan dampak sosial. Besarnya dampak yang ditimbulkan mendorong pemerintah dan masyarakat Semarang maupun dari luar Kodya Semarang, memberikan respons atas bencana yang diderita para korban bencana. Respons pemerintah dalam menangani bencana tampak baik pada saat tanggap darurat maupun pasca bencana. Selain pemerintah, berbagai elemen masyarakat juga berperan aktif dalam merespons bencana banjir. Peristiwa banjir menarik para dermawan atau donatur untuk membantu para korban banjir. Para donatur ini berasal dari berbagai kalangan, misalnya dari kalangan perusahaan, instansi pendidikan, dan kalangan individu. Para donatur tersebut menyumbang keperluan kebutuhan sehari-hari, misalnya sembako, perlengkapan mandi, pakaian pantas pakai, perlengkapan sholat, perlengkapan dapur dan perlengkapan sekolah.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62354
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2278]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository