• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ESTIMASI INSIDEN DBD DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2013

    Thumbnail
    View/Open
    Yeti Retno Wulan - 102110101014_1.pdf (287.6Kb)
    Date
    2015-03-27
    Author
    Yeti Retno Wulan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam berdarah akut yang manifestasi klinisnya berupa perdarahan dan syok sehingga dapat mengakibatkan kematian. DBD disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Diperkirakan ada 2,5 miliar penduduk dunia hidup di daerah berisiko tinggi terhadap penularan demam berdarah dengue (WHO, 2009). DBD merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia karena angka kematian akibat DBD selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan Indonesia dengan iklim tropis dan curah hujan yang tinggi, merupakan wilayah yang sangat mendukung perkembangan atau penularan DBD (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Pada tahun 2012 jumlah penderita DBD meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 65.725 kasus pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 90.245 kasus dengan jumlah kematian 816 orang pada tahun 2012 (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di hampir seluruh kabupaten/ kota di Jawa Timur. Berdasarkan Laporan Program DBD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus DBD, yaitu dari tahun 2011 sebesar 5.374 penderita dengan jumlah kematian sebesar 65 orang dan meningkat menjadi 8.266 penderita dengan jumlah kematian sebesar 119 orang pada tahun 2012 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013). Pada tahun 2013 telah terjadi KLB DBD di Kabupaten Jember. Terjadi peningkatan kasus pada periode waktu tiga tahun terakhir, sebagaimana tercatat yaitu pada tahun 2011 sebesar 77 penderita DBD, tahun 2012 sebanyak 260 penderita ix ix DBD, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 1018 penderita DBD (Dinas Kesehatan Kab.Jember, 2014). Daerah rawan penyakit DBD tidak hanya wilayah perkotaan yang padat penduduk, tetapi juga meliputi 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember (Handiyatno, 2013). Suhu di Kabupaten Jember berada pada kisaran 23°-31°C dan curah hujan yang cukup tinggi yakni berkisar antara 1.969 mm sampai 3.394 mm (Badan Pemerintah Daerah, 2010). Dapat dikatakan bahwa Kabupaten Jember memiliki cuaca yang mendukung perkembangan vektor DBD. Fogging merupakan upaya penanggulangan penyakit DBD di Kabupaten Jember. Apabila sebelum musim penularan DBD dilaksanakan fogging pada waktu yang tepat dan teknik yang benar maka akan dapat menurunkan transmisi virus dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasikan insiden DBD di masa yang akan datang berdasarkan data kasus DBD, data cuaca dan data fogging pada tahun 2013 di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 31 kecamatan sebagaimana tercatat di laporan kasus penderita DBD di Kabupaten Jember. Unit penelitian adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini data sekunder jumlah penderita DBD dan fogging didapatkan dari laporan kasus DBD di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, sedangkan data cuaca (suhu dan curah hujan) didapatkan dari DPU Pengairan Kabupaten Jember dan website penyedia data suhu dunia (www.accuweather.com). Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk teks, tabel, gambar grafik, dan peta deskriptif serta dilakukan analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik, tahap estimasi, dan pemilihan model regresi panel terbaik. Hasil penelitian berdasarkan regresi data panel menunjukkan bahwa suhu, curah hujan dan fogging mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya DBD di Kabupaten Jember pada tahun 2013. Model yang dihasilkan yaitu random effect menyatakan bahwa terdapat hubungan antarvariabel dependen dan independen, sehingga dapat digunakan dalam upaya pencegahan dan pengendalian yang tepat untuk menurunkan angka insiden DBD di suatu daerah dengan lebih terencana.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62072
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2335]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository