MANAJEMEN DAN STRATEGI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA AGROINDUSTRI TAPE ‘SUMBER MADU’ DI DESA SUMBERPINANG KECAMATAN PAKUSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
MANAJEMEN DAN STRATEGI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA
AGROINDUSTRI TAPE SUMBER MADU DI DESA SUMBERPINANG
KECAMATAN PAKUSARI KABUPATEN JEMBER. Rosita Nurfitria.
091510601009. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
Tape adalah sejenis makanan yang dihasilkan dari proses peragian
(fermentasi) ubi kayu. Agroindustri merupakan industri yang mengolah komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate
product) maupun produk akhir (finish product). Manajemen persediaan bahan
baku tape adalah konsep pengaturan yang berkaitan dengan usaha perolehan
bahan baku dan strategi persediaan bahan baku berupa ubi kayu untuk dapat
diolah menjadi produk tape.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui manajemen pemenuhuan
bahan baku pada Agroindustri Tape Sumber Madu di Desa Sumberpinang
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember (2) mengetahui manajemen persediaan
bahan baku pada Agroindustri Tape Sumber Madu di Desa Sumberpinang
Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember (3) mengetahui strategi persediaan bahan
baku pada Agroindustri Tape Sumber Madu di Desa Sumberpinang Kecamatan
Pakusari Kabupaten Jember. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan
secara sengaja (purposive method). Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh dalam
penelitian adalah teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian yaitu metode deskriptif, metode Economical Order Quantity (EOQ),
Reorder Point (ROP) dan analisis Force Field Analysis (FFA).
Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Agroindustri Tape Sumber Madu di
Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember melakukan
manajemen dalam pemenuhan bahan baku yang meliputi lima fungsi manajemen
yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengisian staf (staffing), kepemimpinan (leading), pengendalian (controlling). (2)
vii
Jumlah pemesanan bahan baku menunjukkan hasil ekonomis karena nilai
Economic Order Quantity (EOQ) lebih besar dari jumlah kebutuhan bahan baku.
Reorder Point (ROP) menunjukkan hasil efisien karena tingkat pemesanan
kembali lebih kecil dari nilai Economic Order Quantity (EOQ), (3) pada analisis
Force Field Analysis (FFA) fokus strategi yang harus dilakukan adalah
menambah mitra tetap penyedia bahan baku dan produksi harus dilakukan tepat
waktu.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]