PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN KELAS VII G SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015
Abstract
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (
Team Assisted Individualization)
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok
Bahasan Perbandingan Kelas VII G SMP Negeri 7 Jember Tahun Ajaran
2014/2015; Muhammad Ziyad Falahi; 090210101015; 54 halaman; Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
Model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran kooperatif yang memberi
tanggung jawab belajar pada diri sendiri dan juga pada kelompoknya, dimana guru
hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif
tipe TAI, terdapat saling ketergantungan positif diantara siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses.
Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan, saling
membantu, dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi
belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri, berpikir kreatif, dan mampu
membangun pemahaman konsep yang timbul dari siswa sendiri. Tipe pembelajaran
TAI mempunyai 8 komponen, yaitu: (1) kelompok (
teams), (2) tes penempatan
(placement test) , (3) kreativitas siswa (student creative), (4) team study, (5) skor tim
dan rekognisi tim (
team score and team recognition), (6) kelompok pengajaran
(teaching group), (7) tes fakta (Fact Test), (8) unit seluruh kelas (whole class unit).
SMP Negeri 7 Jember merupakan salah satu sekolah menengah petama negeri
di Kabupaten Jember yang secara keseluruhan proses pembelajaran matematika
tampak belum maksimal. Hal ini terlihat di salah satu kelas VII yaitu kelas VII G
bahwa siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, mendengarkan dan
mencatat apa yang ditulis di papan tulis, kurang fokus ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung, dan juga tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh
viii
guru. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar sangat rendah. Rendahnya
aktivitas ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: kurangnya motivasi dan minat
dari dalam diri siswa untuk belajar, pembelajaran tidak menarik perhatian siswa,
sudah tertanam pada diri siswa bahwa matematika itu pelajaran yang sulit dan
membosankan, kurangnya inisiatif pada diri siswa ketika pembelajaran berlangsung,
dan siswa memiliki kesibukan lain di luar proses pembelajaran. Jika pembelajaran
seperti ini terus berlanjut, maka pengalaman belajar siswa terbatas karena umumnya
siswa belajar secara individual tanpa ada interaksi atau diskusi dengan temannya
maupun dengan guru. Dampak selanjutnya adalah rendahnya hasil belajar matematika
sehingga akan berpengaruh pada ketuntasan belajar siswa dalam memahami suatu
materi.
Berdasarkan skor ulangan harian siswa yang terakhir sebelum penelitian, 75%
siswa memiliki skor
< 75 sedangkan 25% sisanya memiliki skor ≥75. Oleh karena
itu, dilakukan pembelajaran kooperatif tipe TAI yang akan membantu siswa lebih
aktif dalam pembelajaran di kelas dengan bekerja sama dan mengemukakan pendapat
kepada temannya dan aktif dalam pembelajaran di luar kelas dengan mengerjakan
tugas dan harus mempertanggungjawabkannya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted
Individualization (TAI), meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan hasil belajar siswa.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI dilaksanakan dengan memberikan
permasalahan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan kepada siswa, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir baik secara individu maupun kelompok. Setelah siswa mampu
menyelesaikan permasalahan dalam LKS, siswa diminta untuk
mempertanggungjawabkannya dengan cara mempresentasikan di dalam kelas.
Pemahaman siswa di dalam kelas dimantapkan dengan mengerjakan tugas berupa
pekerjaan rumah.