• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    EKSISTENSI TOKOH SEMAR DALAM BUDAYA JAWA

    Thumbnail
    View/Open
    Andri Setiawan - 100210302034_1.pdf (120.0Kb)
    Date
    2015-03-10
    Author
    Andri Setiawan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Eksistensi Tokoh Semar Dalam Budaya Jawa; Andri Setiawan, 100210302034; 2014: xv dan 89 halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Orang Jawa terkenal lewat ungkapan nggone semu atau budaya penuh dengan simbol-simbol. Budaya Simbol juga dapat dipahami lewat tokoh Semar. Tokoh tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa yang masih awampun dapat mengenali Semar dengan melihat bentuknya. Orang awam dalam segi filosofis, Semar sering memahaminya lewat sebutan samar. Korelasi tokoh Semar terhadap kehidupan masyarakat Jawa dapat ditemukan dalam aliran kebatinan Jawa yang masih eksis sampai saat ini. Khususnya kerohanian Sapta Darma menggunakan Semar sebagai simbol kehidupan manusia. Semar bukan satu-satunya tokoh pewayangan Jawa, namun kerohanian Sapta Darma memilih Semar sebagai simbol penting kerohanianya. Saat ini Semar dan budaya Jawa kurang diminati, khususnya golongan pemuda Jawa. Kurangnya minat pemuda terlihat pada ikut sertanya dalam kerohanian Sapta Darma di Dusun Genengan, Desa Sanan Kulon, Kecamatan Sanan Kulon Kota Blitar semakin lama semakin menyusut. Kurangnya minat pemuda membawa implikasi kurangnya pemahaman Semar dan budaya Jawa. Semar selain populer dalam kehidupan masyarakat Jawa juga terkenal lewat tokoh pewayangan Jawa. Khususnya Masyarakat di Dusun Jaten masih antusias dengan pewayangan, terlihat saat pernikahan atau khitanan masih diadakan pertunjukan wayang sebagai acara puncaknya. Pemuda Dusun Jaten lebih senang datang ke pertunjukan wayang untuk bermain judi atau hiburan belaka. Tokoh Semar sebagai tokoh utama dalam pewayangan Jawa, sudah jarang dipahami oleh pemuda tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni (1) Bagaimanakah asal-usul tokoh Semar (2) Bagaimanakah kedudukan tokoh Semar dalam viii pandangan budaya Jawa (3) Bagaimanakah makna tokoh Semar dalam budaya Jawa. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengkaji secara mendalam dan mendeskripsikan asal-usul tokoh Semar (2) menganalisis dan mendeskripsikan kedudukan Semar dalam pandangan Budaya Jawa (3) menganalisis makna tokoh Semar dalam budaya Jawa. Manfaat penelitian ini untuk (1) bagi penulis secara teoritis dapat memberikan motivasi diri untuk memperluas pengetahuan khususnya dalam mengkaji budaya Jawa (2) bagi mahasiswa sebagai calon guru sejarah dapat menambah wawasan tentang sejarah kebudayaan (3) bagi khalayak umum dapat dijadikan sebagai wahana untuk menambah wawasan tentang tokoh semar yang mencerminkan budaya Jawa. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan antropologi budaya serta menggunakan teori interaksionisme simbolik. Hasil penelitian ini adalah Tokoh Semar terlahir dari kehidupan masyarakat Jawa. Semar merupakan bayangan leluhur orang Jawa yang diyakini sejak zaman prasejarah. Himpunan penyempurnaan tokoh Semar dari zaman ke zaman, implikasinya membuat tokoh Semar mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat Jawa. Kedudukan Semar dalam pandangan Budaya memiliki perbedaan khususnya dalam segi pelaksanaan kepercayaan. Pandangan secara filosofis memiliki muara yang sama bahwa Semar merupakan tokoh yang diyakini mengarahkan kehidupan manusia menuju kebaikan. Makna Semar dalam budaya Jawa merupakan representasi dari kehidupan manusia Jawa yang sudah mencapai kesempurnaan hidup. Makna Semar dalam budaya Jawa selain menjadi representasi kesempurnaan hidup, juga digunakan sebagai sarana untuk memahami dan menjadi manusia Jawa yang njawani. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang hendak peneliti kemukakan yaitu, Bagi penulis agar terus mengupayakan pemahaman terhadap budaya Jawa untuk diterapkan dalam kehidupanya, baik dalam segi religius, sosial maupun alam sekitar. Bagi mahasiswa sebagai calon guru sejarah, agar memahami budaya Jawa guna menjadi salah satu kajian dalam mengajarkan sejarah kebudayaan pada anak didiknya. Bagi khalayak umum untuk terus menggali tokoh Semar sebagai salah satu cara memperoleh pemahaman tentang budaya Jawa.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61670
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15360]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository