POLA PENGATURAN PENDAPATAN PEDAGANG ES PUTER DI KELURAHAN SUKOHARJO KOTA PROBOLINGGO (Studi Kasus Pada Pedagang Pendatang Es Puter dari Solo Tahun 2014)
Abstract
Pola Pengaturan Pendapatan Pedagang Es Puter di Kelurahan Sukoharjo Kota
Probolinggo (Studi Kasus Pada Pedagang Pendatang Es Puter dari Solo Tahun
2014). Fafan Adi Sumboro; 100210301024; 2014; 54 Halaman; Jurusan Pendidikan
IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unniversitas Jember.
Kebutuhan merupakan salah satu aspek yang menggerakkan manusia dalam
aktivitasnya untuk selalu berusaha. Kebutuhan yang harus dipenuhi bukan hanya
kebutuhan pangan saja. Akan tetapi ada kebutuhan non pangan juga, seperti
kebutuhan perumahan, kesehatan dan pendidikan. Dalam memenuhi suatu kebutuhan
diharuskan mempunyai suatu pendapatan atau pemasukan guna memenuhi
kebutuhan tersebut. Seperti yang terjadi pada para pedagang es puter, mereka
merantau meninggalkan daerah kelahirannya menuju daerah lain guna mencari
penghasilan yaitu dengan berdagang es puter. Penghasilan yang diperoleh para
pedagang dari berdagang es puter masih tergolong rendah. Rendahnya pendapatan
yang mereka peroleh menuntut mereka untuk berhemat dalam melakukan konsumsi
di daerah rantauan. Mereka juga harus pandai dalam mengatur pendapatan mereka,
berapa besar pendapatan yang akan mereka alokasikan untuk kebutuhan di daerah
rantauan dan berapa besar pendapatan yang akan mereka alokasikan untuk ditabung
guna memenuhi kebutuhan keluarga mereka di kampung. Untuk itu, para pedagang
harus bekerja keras dalam bekerja guna memperoleh pendapatan untuk memenuhi
semua kebutuhannya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan pola pengaturan pendapatan
para pedagang es puter yang berada di Kelurahan Sukoharjo Kota Probolinggo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tempat penelitian ditentukan
dengan menggunakan metode Purposive Area yang dilaksanakan di Gg. Kenongo
RT02 RW02 Kelurahan Sukoharjo Kota Probolinggo. Subjek penelitian yaitu para
pedagang es puter yang berada di Gg. Kenongo RT02 RW02 Kelurahan Sukoharjo
Kota Probolinggo. Teknik pengmpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan cara yaitu
mereduksi data dengan cara merangkum data-data yang penting, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka disimpulkan bahwa para
pedagang es puter lebih banyak menabung dibandingkan dengan melakukan
konsumsi di daerah rantauan. Pendapatan yang diperoleh para pedagang es puter
masih tergolong rendah. Misalnya bapak Latif pendapatan perbulannya yaitu sebesar
Rp. 1.200.000,-, bapak Abdul Ghofur sebesar Rp. 1.050.000,-, bapak Parno sebesar
Rp. 750.000,-, dan yang terakhir yaitu pendapatan bapak Sarno yang sebesar Rp.
1.200.000,- per bulan. Tidak menentunya dan kecilnya pendapatan yang diperoleh
para pedagang es puter menyebabkan para pedagang harus berhemat dalam
melakukan konsumsi di daerah rantauan. Terutama konsumsi pangan, para pedagang
dalam memenuhi kebutuhan pangan yaitu dengan apa adanya tanpa harus
memikirkan kualitas gizi yang terkandung dalam makanannya. Disamping itu,
kondisi perumahan yang dihuni para pedagang juga terbilang jauh dari kriteria
kenyamanan. Pola hidup yang seperti itu memang harus mereka jalani dan mereka
terima karena mereka bekerja di daerah rantauan adalah untuk memperbaiki
perekonomian keluarga mereka di kampung, sehingga mereka harus menerima
apapun kondisi yang berada di daerah rantauan. Disamping itu, jam kerja yang
tergolong tinggi membuat mereka tidak pantang menyerah dan terus bekerja dari
pagi sampai menjelang malam.