PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
Abstract
Penerapan Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar (Studi Kasus Siswa Kelas X RPL
SMK PGRI 4 Tanggul Jember pada Mata Pelajaran Kewirausahaan
Kompetensi Dasar Membangun Visi dan Misi Usaha Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013 – 2014); Dewi Indah Reswati; 070210391143; 2014 : 80 halaman;
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu
yang perlu diketahui agar dapat berpikir cerdas dan bertindak cepat. Oleh karena itu,
guru tidak hanya menggunakan metode menjelaskan karena kurang bervariasi atau
cenderung monoton sehingga siswa tidak dituntut untuk berpikir aktif. Aktivitas
siswa hanya menyimpan dan menerima informasi verbal dari buku dan guru,
sehingga hanya dipandang sebagai aktivitas pemberian informasi yang wajib diingat
dan dihafal oleh siswa. Selain itu, menyebabkan rendahnya ketuntasan hasil belajar
siswa. Alternatif untuk menghadapi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran berbalik. Alasan menggunakan model pembelajaran berbalik
karena dengan model pembelajaran ini siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran
berbalik (reciprocal teaching) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas X RPL SMK PGRI 4 Tanggul Jember pada mata pelajaran Kewirausahaan.
Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam
membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Penentuan subjek
penelitian dengan menggunakan metode populasi yaitu seluruh siswa kelas X RPL
SMK PGRI 4 Tanggul Jember yang berjumlah 33 siswa dengan 14 siswa laki-laki
dan 19 siswa perempuan. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode
purposive yaitu di SMK PGRI 4 Tanggul Jember. Objek penelitian yang diteliti yaitu
vii
aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan proses guru mengajar. Metode pengumpulan
data dengan cara observasi, wawancara, tes, dan dokumen. Analisis data yang
digunakan yaitu deskriptif kualitatif, terhadap data yang diperoleh dari hasil
observasi, wawancara, dan tes.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri
dari 4 fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama,
kompetensi dasar yang diajarkan yaitu mengelola konflik dengan indikator pengertian
konflik, faktor-faktor penyebab konflik, ciri-ciri konflik dengan alokasi waktu 2x40
menit. Penerapan model pembelajaran berbalik pada siklus 1 mulai tampak
diterapkan oleh guru, tetapi masih belum maksimal karena siswa masih merasa
bingung. Aktivitas individu siswa menunjukkan tingkat aktivitas siswa aktif
(70,75%). Hasil belajar menunjukkan siswa yang tuntas 73% dan siswa tidak tuntas
27%.
Pada pelaksanaan siklus 2, indikator yang diajarkan adalah peranan konflik,
jenis-jenis konflik, akibat konflik, penanganan konflik dengan alokasi waktu 2 x 40
menit. Siswa terlihat lebih aktif dan antusias dibandingkan dengan siklus I
diantaranya aktivitas mendengarkan, bertanya, memberikan komentar, dan mencatat.
Aktivitas belajar siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I yaitu sangat aktif (82,25%). Hasil belajar menunujukkan siswa yang
tuntas 79% dan tidak tuntas 21%.
Hasil penelitian siklus 1 dan 2 menunjukkan penerapan model pembelajaran
berbalik pada pelajaran Kewirausahaan berjalan dengan baik, siswa terlihat senang,
aktif, antusias karena dalam model pembelajaran berbalik ini menuntut siswa aktif
dalam proses belajar mengajar dan melatih siswa berani menjadi guru siswa, sehingga
siswa merasa mudah dalam menerima materi. Peningkatan pada hasil belajar
dibuktikan dengan pencapaian ketuntasan klasikal 72% pada siklus I menjadi 79%
pada siklus II.