PENERAPAN METODE ACROSTIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT KE DALAM TEKS PUISI SISWA KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 2 JEMBER
Abstract
Penerapan Metode Acrostic untuk Meningkatkan Kemampuan Mengonversi
Teks Anekdot ke dalam Teks Puisi pada Siswa Kelas X IPS 2 SMA Negeri 2
Jember; Siti Lailatus Saadah, 100210402110; 2014: 273 halaman; Program Studi
Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Berdasarkan kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan menengah kelas X,
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dilaksanakan dengan berbasis teks.
Pembelajaran berbasis teks tersebut dituangkan dalam empat rumusan kompetensi,
salah satunya yakni kompetensi penggunaan atau keterampilan. Pada kompetensi
penggunaan, pembelajaran difokuskan pada kegiatan menginterpretasi makna,
memproduksi, menyunting, mengabstraksi, dan mengonversi suatu teks ke dalam
bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun
tulisan. Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran teks anekdot yang menjadi titik tekan
dalam penelitian ini yakni pembelajaran mengonversi teks anekdot ke dalam teks puisi.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada tahap prasiklus dengan guru
bidang studi Bahasa Indonesia di kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember, kemampuan
siswa dalam menulis puisi dapat disimpulkan masih rendah. Rendahnya kemampuan
ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kelas yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), yakni 72,41 dan dari 29 siswa yang mencapai KKM (≥ 80) hanya
berjumlah 7 orang. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan siswa pada pembelajaran
menulis puisi tersebut, maka diberikan solusi dengan menerapkan metode acrostic.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimanakah penerapan
metode acrostic untuk meningkatkan kemampuan mengonversi teks anekdot ke
dalam teks puisi pada siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember dan bagaimanakah
peningkatan kemampuan mengonversi teks anekdot ke dalam teks puisi pada siswa
kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember setelah diterapkannya metode acrostic.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan penerapan metode acrostic untuk meningkatkan kemampuan mengonversi teks
anekdot ke dalam teks puisi pada siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember dan
mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengonversi teks anekdot ke dalam teks
puisi pada siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Jember setelah diterapkannya metode
acrostic.
Proses penerapan metode acrostic untuk meningkatkan pembelajaran
mengonversi teks anekdot ke dalam teks puisi, adalah sebagai berikut: (1) guru
membagikan teks anekdot kepada masing-masing siswa; (2) guru menjelaskan materi
mengonversi teks anekdot ke dalam teks puisi dengan penerapan metode acrostic;
selanjutnya, (3) siswa mulai melakukan kegiatan mengonversi menggunakan metode
acrostic, dengan menulis frase atau kata yang disusun secara vertikal ke bawah.
Tahap-tahap tersebut dapat berjalan dengan lancar dan menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan mengonversi teks anekdot ke dalam teks puisi. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa atau nilai rata-rata kelas. Jika pada prasiklus nilai ratarata
kelas 76,2, pada siklus I meningkat menjadi 79,78, dan pada siklus II menjadi
81,62. Selain itu, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada
prasiklus, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa (24,1%)
dan 22 siswa (75,9%) masih belum tuntas. Pada siklus I meningkat menjadi 17 siswa
(60,71%) tuntas dan 11 siswa (39,29%) belum tuntas. Kemudian, pada siklus II
meningkat menjadi 29 siswa atau 100% mencapai ketuntasan belajar. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian mengenai penerapan metode
acrostic dapat meningkatkan kemampuan mengonversi teks anekdot.
Saran dalam penelitian ini, yakni: (a) bagi siswa, disarankan untuk lebih aktif
berlatih menggunakan metode acrostic dan disarankan untuk menerapkan
pengalaman berpikir serta belajar dalam menggunakan metode acrostic pada
pembelajaran lain; (b) bagi guru, disarankan untuk menerapkan metode acrostic pada
pembelajaran menulis puisi; dan (c) bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk
menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang
penggunaaan majas dan citraan dalam menulis puisi menggunakan metode acrostic.