Pasang Surut Pabrik Gula De Maas di Desa Kalimas Kecamatan Besuki Kabupaten Situbindo Pada Tahun 1977 – 2000
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mendeskripsikan dan mengungkap pasang surut Pabrik Gula De Maas di Desa Kalimas Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Dalam penggarapan penelitian ini digunakan metode sejarah Sosial Ekonomi dengan memanfaatkan sumber-sumber tertulis maupun lisan yang berkaitan dengan pokok
pembahasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan Pabrik Gula De Maas disebabkan dikeluarkannya Inpres No. 9 tahun 1975 yang melandasi program TRI sehingga pada tahun 1977 PG kelebihan bahan baku, dengan kadar rendemen yang cukup baik dan didukung oleh teknis melalui perbaikan mesin-mesin penggilingan. Kenaikan produksi gula ini juga didukung dengan adanya kerja sama antara pimpinan perusahaan dan staf PG De Maas yaitu dengan penerapan program kerja yang selalu diawasi dan di pantau sehingga program kerja berjalan dengan baik, dan pada tahun 1977 mengalami peningkatan yang signifikan dan meraih 4 penghargaan. Menurunnya produksi di Pabrik Gula De Maas pada tahun 2000 karena adanya pengaruh Inpres No. 5 tahun 1998 yang memberikan kebebasan pada petani untuk memilih komoditas sesuai dengan UU No. 12/1992. Hal ini menyebabkan Pabrik Gula De Maas kekurangan bahan baku dan petani enggan menanam tebu karena merasa dirugikan dan memilih tanaman yang dianggap lebih menguntungkan. Kemunduran PG De Maas juga disebabkan oleh tidak efisiensi pabrik gula, kombinasi permasalahan antara mesin dan peralatan yang sudah tua dan kualitas bahan baku tebu yang rendah, hal ini menyebabkan rendahnya produktifitas kadar gula dalam batang tebu sehingga pada tahun 2000 mengalami pembekuan operasi. Hal ini menyebabkan tenaga kerja PG De Maas terkena PHK, akibatnya pedagang asongan bahkan warungwarung yang ada disekitarnya tutup karena sepi pembeli.
Collections
- SRA-Humanities [343]