A Semiotic Study on Tuwuhan at Tarub Decoration of Javanese Wedding Ceremony
Abstract
Dalam tata cara perkawinan Jawa, di pintu rumah yang mempunyai hajat harus dihiasi dengan tarub yang terdiri dari tuwuhan (tumbuh-tumbuhan dan dedaunan) yang mempunyai makna simbolik. Tuwuhan tersebut diletakkan di pintu orangtua mempelai wanita sehari sebelum pesta pernikahan. Pintu tersebut dihiasi dengan tarub (dekorasi tumbuhtumbuhan), yang terdiri dari tuwuhan seperti dua tandan pisang yang masak, sepasang tebu wulung, cengkir gading (kelapa muda), uborampen tuwuh (dedaunan). Tuwuhan sebagai bagian dari tarub dalam pesta penikahan mempunyai beberapa
elemen yang mengandung tanda yang berpotensi semiotik. Tanda memiliki makna tertentu. Skripsi ini dibuat untuk mengungkap hubungan di antara tanda dan makna dari tuwuhan dengan mengaplikasikan pengertian model segitiga Pierce. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa makna dari bagian-bagian tuwuhan bisa ditemukan dengan menggunakan teori segitiga Pierce. Masing-masing dari tuwuhan memiliki makna yang berbeda yang berdasarkan karakter dari tumbuhan tersebut. Makna simbolik tuwuhan menunjukkan bahasa non-verbal yang berlaku dalam masyarakat Jawa khususnya
Yogyakarta.
Collections
- SRA-Humanities [343]