REALITAS OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF MASYARAKAT PEDULI API TERHADAP BENCANA KEBAKARAN HUTAN (Studi Deskriptif Masyarakat Peduli Api Di Kawasan Gunung Ijen, Bondowoso, Jawa Timur )
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Cagar Alam yang menjadi
kawasan hutan konservasi di Ijen ini mendapatkan ancaman bencana kebakaran
hutan pada setiap tahunnya. Oleh karena itu, peristiwa kebakaran ini menjadi sebuah
realitas objektif yang terjadi dimasyarakat. Sedangkan realitas subjektif masyarakat
terhadap pembentukan MPA masih didasarkan pada kebutuhan masyarakat terhadap
keamanan hutan dan keselamatan lahan, adanya hubungan simbiosis mutualisme
antara BKSDA dengan masyarakat, kebutuhan terhadap keselamatan masyarakat dan
pemukiman masyarakat, serta gotong royong sebagai motivasi untuk tergabung
dalam MPA. Oleh karena itu, selama dua tahun MPA terbentuk, masyarakat telah
memiliki kesadaran terhadap kelestarian hutan, meskipun kesadaran tersebut belum
terbentuk secara sempurna.
Secara teoritis pembentukan kesadaran masyarakat melalui realitas objektif
dan subjektif, dapat dianalisis melalui tiga tahap yaitu tahap eksternalisasi, tahap
objektivasi, dan tahap internalisasi. Pada ketiga tahap itulah masyarakat melalui
proses pengenalan khususnya mengenai pembentukan MPA, proses penyesuaian
program-program yang dilakukan MPA, dan proses kecocokan pada nilai-nilai yang
ada dalam MPA. Sehingga ketiga proses inilah yang memunculkan semangat,
motivasi, dan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam keanggotaan Masyarakat
Peduli Api.