PENERAPAN MODEL TEACHING WITH ANALOGIES (TWA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI ARJASA TAHUN AJARAN 2014/2015
Abstract
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan berpikir kritis dan hasil belajar. Pada siklus 1 indikator
menyampaikan pendapat memperoleh persentase 57,14%, siklus 2 menjadi 74,1%
meningkat 29,68%, siklus 3 menjadi 83,92% meningkat 13,25%. Indikator
memberikan argumentasi siklus 1 memperoleh persentase 52,67%, siklus 2
71,42% meningkat 35,59%, siklus 3 menjadi 83,03% meningkat 16,24%.
Indikator memberikan kritik siklus 1 memperoleh persentase 69,64%, siklus 2
menjadi 75,89% meningkat 8,97%, siklus 3 menjadi 84,82% meningkat 11,76%.
Indikator mengajukan pertanyaan siklus 1 memperoleh persentase 60,71%, siklus
2 menjadi 77,67% meningkat 27,93%, siklus 3 menjadi 87,50% meningkat
12,65%. Indikator membuat kesimpulan siklus 1 memperoleh persentase 61,42%,
siklus 2 menjadi 73,21% meningkat 19,19%, pada siklus 3 menjadi 86,60%
meningkat 18,28%. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh
persentase 60,71%, siklus 2 menjadi 75% meningkat 23,53%, pada siklus 3
menjadi 85,71% meningkat 14,28%.
Kesimpulan hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir
kritis peserta didik; (2) terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik. Saran dari
penelitian ini adalah : (1) Bagi guru sejarah, sebaiknya menggunakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis sehingga dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik; (2) Bagi lembaga pendidikan, hasil dari
penelitian ini merupakan sebuah masukan yang dapat berguna dan digunakan
sebagai umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan dan kegiatan pembelajaran.
Collections
- DP-Taxation [889]