PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI (Siswa Kelas VIID SMP Negeri 2 Wuluhan Tahun Pelajaran 2013/2014)
Abstract
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAPPS
mengalami peningkatan dari tahap prasiklus, siklus I sampai siklus II. Hal
tersebut dapat dilihat dari keterampilan pemecahan masalah siswa selama proses
pembelajaran dan hasil belajar. Rata- rata pada prasiklus 80 ± 0, siklus I sebesar
81,76 ± 3,92 dan siklus II sebesar 93,54 ± 6,08. Pada prasiklus keterampilan
pemecahan masalah 6,25% meningkat menjadi 53,1%, siklus I keterampilan
pemecahan masalah 53,1% meningkat menjadi 96,87% pada siklus II. Rata-rata
peningkatan keterampilan pemecahan masalah dari prasiklus ke siklus I adalah
sebesar 1,76; sedangkan tingkat keterampilan pemecahan masalah meningkat
sebesar 46,85%. Dengan peningkatan siswa yang terampil adalah 15 orang. Ratarata
peningkatan keterampilan pemecahan masalah dari siklus I ke siklus II
sebesar 11,78, sedangkan tingkat keterampilan pemecahan masalah meningkat
sebesar 43,77% dengan peningkatan jumlah siswa yang terampil yaitu 14 siswa.
Jadi keterampilan pemecahan masalah pada kelas VIID dapat dikategorikan
terampil.
Hasil belajar kognitif yang lebih baik tidak terlepas dari kelebihan yang
dimiliki dalam metode TAPPS antara lain: dialog pada TAPPS membantu
membangun kerangka kerja kontekstual yang dibutuhkan untuk meningkatkan
pemahaman siswa, verbalisasi (pengucapan) merupakan fitur utama dari TAPPS
yang bermanfaat untuk membuat fikiran dalam masing-masing individu menjadi
eksplisit, setiap anggota dalam pasangan TAPPS dapat saling belajar mengenai
strategi pemecahan satu sama lain sehingga mereka dapat memahami proses
berfikir masing-masing.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan setelah diterapkannya
model pembelajaran kooperatif dengan metode TAPPS, untuk aspek kognitif dari
prasiklus 21,8 % menjadi 71,9% pada siklus I, meningkat menjadi 96,87% pada
siklus II. Pada aspek afektif sebesar 73,9% meningkat menjadi 94,1% pada siklus
II. Jadi hasil belajar mengalami peningkatan dan telah mencapai SKM.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan praktisi (guru) dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAPPS dapat
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar pada pelajaran
biologi siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Wuluhan.