• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    SISTEM SANKSI DOUBLE TRACK SYSTEM DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA ( Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor : 215/Pid.B/2013/PN.Jr )

    Thumbnail
    View/Open
    Mohammad Fathoni Amsyari - 090710101236_1.pdf (193.5Kb)
    Date
    2014-10-28
    Author
    Mohammad Fathoni Amsyari
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa sistem sanksi dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika melalui keputusan hakim Pengadilan Negeri Jember Nomor: 215/Pid.B/2013/PN.Jr. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan untuk menganalisa tujuan pemidanaan dengan hukuman pidana penjara yang diberikan oleh hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor: 215/Pid.B/2013/PN.Jr. Metode penelitian yang digunakan terhadap pengajian studi kasus pada penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan undang-undang (statue approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Sumber bahan hukum primer yang digunakan adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Putusan Pengadilan Negeri Jember Nomor : 215/Pid.B/2013/PN.Jr. Sumber bahan hukum sekunder adalah buku-buku teks dan sumber bahan non hukum adalah berupa buku tentang kedokteran karena dalam skripsi ini beruang lingkup pada penggunaan Narkotika. Kesimpulan yang pertama adalah putusan hakim di Pengadilan Negeri Jember Nomor: 215/Pid.B/2013/PN.Jr kurang sesuai dengan aturan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika karena dalam undangundang tersebut setiap Pecandu Narkotika diwajibkan untuk dilakukan upaya rehabilitasi. Kesimpulan yang kedua, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mempunyai kelemahan dalam sistem sanksinya yang dapat menjadikan hakim salah menafsirkan aturan didalamnya. Sehingga putusan hakim dalam tindak pidana Narkotika seringkali tidak sesuai teori tujuan pemidanaan karena tidak adanya pemisahan sistem sanksi dalam Undang-Undang tersebut.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59623
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6321]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository