• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEDUDUKAN HUKUM AHLI WARIS PENGGANTI TERHADAP HARTA PUSAKA TINGGI MENURUT HUKUM ADAT TENGGER DI DESA ARGOSARI KECAMATAN SENDURO KABUPATEN LUMAJANG

    Thumbnail
    View/Open
    Mita Kurnia - 100710101238_1.pdf (164.6Kb)
    Date
    2014-10-28
    Author
    MITA KURNIA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hasil pembahasan dalam skripsi ini adalah bahwa kedudukan ahli waris pengganti terhadap harta pusaka tinggi khususnya menurut hukum adat Suku Tengger di Desa Argosari memiliki kedudukan yang sama dengan ahli waris asli, bagian yang seharusnya diterima ahli waris asli akan berpindah kepada ahli waris pengganti. Yang menjadi ahli waris pengganti ialah anak dari ahli waris asli atau cucu dari pewaris. Ahli waris pengganti yang menerima harta pusaka tinggi harus bisa menjaga amanah. Apabila terjadi sengketa yang terkait dengan pewarisan harta pusaka tinggi, maka masyarakat suku Tengger di Desa Argosari akan memilih jalan penyelesaian secara musyawarah mufakat baik itu musyawarah keluarga maupun musyawarah desa. Kesimpulan dari penulisan ini adalah Kedudukan Hukum Ahli waris pengganti terhadap harta pusaka tinggi menurut hukum adat Tengger di Desa Argosari kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang adalah mutlak atau menggantikan secara utuh kedudukan dari ahli waris asli, dari itu bagian yang diterima oleh ahli waris pengganti adalah sama dengan bagian yang diberikan kepada ahli waris yang sesungguhnya. Harta pusaka tinggi tidak boleh sampai dijual karena ahli waris yang menerima harta pusaka tinggi tidak mempunyai hak milik, hak miliknya tetap ada pada leluhur mereka, jadi ahli warisnya hanya mempunyai hak pakai saja. Apabila harta pusaka tinggi sampai dijual atau ditelantarkan oleh ahli waris, maka masyarakat adat suku Tengger percaya akan mendapat “walat”. Penyelesaian sengketa terhadap harta pusaka tinggi menurut hukum adat Tengger diselesaaikan dengan cara musyawarah mufakat yang nantinya tidak menimbulkan perpecahan antar keluarga.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59622
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6321]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository